Melalui Program SELANGKAH, Siloam Hospitals Bersama LPP Kerobokan Laksanakan Skrining Kanker Payudara
Kabardenpasar – Sebagai bagian dari komitmen pelayanan kepada masyarakat, khususnya dalam penanganan kanker payudara, Siloam Hospitals Group meluncurkan program SELANGKAH (SEmangat Lawan KAnker) yakni dengan melaksanakan skrining kanker payudara gratis dengan metode USG payudara yang menyasar warga binaan dan petugas Lapas Perempuan Kerobokan.
Lapas Perempuan Kerobokan, yang berada di bawah Kanwil Kemenkumham Bali, menyambut baik kehadiran rombongan dari Siloam Hospitals untuk melaksanakan kegiatan skrining ini pada (13/08).
Hadir secara langsung CEO Siloam Hospitals Bali Area, Dr. Meike Magnasofa menyampaikan bahwa tujuan rangkaian program SELANGKAH adalah tidak hanya mengedukasi mengenai kanker payudara, namun juga mengambil bagian secara langsung dalam deteksi dini kanker melalui proses skrining kanker payudara dengan cara mamografi.
Kepala Lapas Perempuan Kerobokan, Ni Luh Putu Andiyani menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Rumah Sakit Siloam yang telah meluncurkan program Skrining Payudara Gratis ini dan telah menyasar warga binaan serta petugas di Lapas Perempuan Kerobokan. “Skrining ini dilaksanakan juga sebagai bentuk pemenuhan pelayanan hak kesehatan bagi warga binaan, dan juga sebagai deteksi dini kanker payudara”, ujar Andiyani.
Dalam sambutannya, Project Manager Program Selangkah Siloam Head Office juga menyampaikan bahwa Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang paling umum di dunia dan menjadi penyebab utama kematian akibat kanker di kalangan wanita. Meskipun prevalensinya tinggi, deteksi dini dan perawatan yang tepat dapat mengurangi risiko kematian akibat penyakit ini secara signifikan.
Kegiatan skrining kanker payudara yang dilaksanakan oleh Siloam Hospitals Group di Lapas Perempuan Kerobokan berlangsung selama dua hari, yaitu pada 13-14 Agustus 2024. Proses kegiatan dimulai dengan peserta yang mengisi formulir data diri yang telah disediakan, kemudian melanjutkan ke meja registrasi, dan akhirnya menjalani pemeriksaan payudara menggunakan metode USG.
Pada hari pertama, sebanyak 20 petugas dan 120 warga binaan telah menjalani pemeriksaan. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan peserta skrining dapat lebih memahami kondisi kesehatan payudara mereka sebagai bagian dari deteksi dini. Selain itu, jika terdeteksi adanya benjolan atau indikasi lain, peserta diharapkan dapat segera mendapatkan perawatan atau tindakan lebih lanjut.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali, Pramella Y. Pasaribu mengungkapkan dukungannya terhadap pelaksanaan kegiatan ini, dimana program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan memberikan akses lebih luas terhadap layanan kesehatan khususnya bagi warga binaan, yang berada di dalam Lapas.***