
Prof. (HC UNP) Dr. Ir. Dwi Soetjipto turut meramaikan Adhyaksa International Run 2025 di Bali/dok.istimewa
Badung – Di pagi yang merekah di jantung Pulau Dewata, sebuah energi kolektif berdenyut kencang. Ribuan pasang mata memandang ke depan, siap menaklukkan aspal Pulau Peninsula ITDC Nusa Dua dalam gelaran Adhyaksa Internasional Run 2025.
Di antara riuhnya persiapan dan deru napas para pelari, hadir seorang tokoh yang jejak langkahnya telah menginspirasi negeri: Prof. (HC UNP) Dr. Ir. Dwi Soetjipto. Bukan sekadar tamu, kehadirannya adalah penanda apresiasi mendalam, sebuah pengakuan atas semangat yang berkobar di ajang lari ini.
Bowo Trilaksono, sang nahkoda dari ISport, dan Dr. Ketut Sumedana, S.H., M.H., yang membuka gerbang perlombaan, menyaksikan lebih dari 3.100 jiwa menyatu dalam gerak.
Di barisan itu, Prof. Dwi Soetjipto merasakan denyut nadi Bali yang berpacu. Baginya, acara ini bukan sekadar kompetisi, melainkan sebuah perayaan yang dirancang dengan sentuhan kesempurnaan.
“Pelaksanaannya sangat bagus dan well prepare,” ucapnya dengan nada kagum, menyoroti perhatian detail pada kenyamanan dan keamanan para pelari. Lebih dari itu, ia melihat visi yang lebih besar:
“Pelaksanaan yang diadakan di Bali menjadi daya tarik tersendiri untuk peserta sekaligus dapat meningkatkan pariwisata Bali.” Sebuah harapan yang bergema, menghubungkan semangat olahraga dengan pesona pulau dewata.
Namun, siapa gerangan Prof. Dwi Soetjipto? Di balik namanya terbentang kisah seorang visioner yang tak pernah lelah menimba ilmu, yang ketekunannya mengantarkannya memimpin dua pilar energi bangsa. Dari tantangan di awal karier hingga tampuk kepemimpinan di Pertamina dan SKK Migas, setiap langkahnya adalah dedikasi untuk kemandirian negeri. Ia tak hanya berkutat dengan angka, namun merajut mimpi tentang Indonesia yang berdaulat energinya.
Di luar ruang kerja, semangatnya tak pernah padam. Ia adalah pendidik yang menularkan inspirasi kepada generasi muda, berbagi api kepemimpinan dan cinta tanah air.
Dan di sela kesibukan, ia menemukan filosofi hidup dalam kayuhan pedal sepeda di tanjakan-tanjakan curam Bali. Di sana, ia belajar tentang ketangguhan, tentang fokus pada garis akhir, prinsip yang sama yang ia bawa dalam memimpin dan menjalani kehidupan.
Pagi itu, di tengah semarak Adhyaksa Internasional Run, langkah kaki Prof. Dwi Soetjipto adalah simbol dari semangat yang tak pernah pudar. Bersama Gubernur I Wayan Koster dan para pemimpin lainnya, ia menjadi bagian dari momentum yang lebih besar dari sekadar perlombaan.
Ketika Prof. Reda Manthovani melepas para pelari Half Marathon, dan Gubernur Koster mengibarkan bendera start untuk kategori lainnya, terasa gelombang energi positif yang melampaui garis finis.
Adhyaksa Internasional Run 2025 bukan hanya tentang catatan waktu dan medali. Ini adalah tentang menyatukan semangat, merayakan keindahan Bali, dan menginspirasi melalui jejak langkah para pesertanya, termasuk seorang pemimpin yang hadir bukan hanya untuk berlari, tetapi untuk menggaungkan harapan dan potensi bangsa.
Di setiap tapak kaki yang menghentak aspal, terukir kisah tentang ketahanan, semangat, dan visi yang menggugah – sebuah narasi yang akan terus bergema jauh setelah garis finis terlewati. ***