Museum Pasifika Gelar Pameran Internasional Reflections Across Borders: Artistic Dialogues Between Indonesia and France

0

Kabardenpasar – Museum Pasifika Nusa Dua Bali kembali menggelar pameran seni internasional, kali ini berkaitan dengan perayaan 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Prancis, serta menjadi bagian penting dari rangkaian acara Pesta Kesenian Bali XLVII.

Pameran yang bertajuk “Reflections Across Borders: Artistic Dialogues Between Indonesia and France” digelar mulai 22 Juni hingga 19 Juli 2025.

Menurut Laksmi Sugiri, Direktur Museum Pasifika pameran ini menampilkan lebih dari 40 karya dari seniman Bali dan Prancis, menggali jejak saling pengaruh, inspirasi lintas budaya, serta dialog estetika yang telah terjalin selama lebih dari satu abad.

“Pameran bisa dihadiri oleh masyarakat umum dengan tiket masuk 75.000 domestik dan 100.000 WNA dengan dukungan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Institut Français Indonesia, Alliance Française Denpasar dan Natura Resort & Spa,” ujar Laksmi di acara pembukaan pameran Minggu 22 Juni 2025.

Sementara itu, Kurator Marlowe Bandem di kesempatan yang sama menjelaskan bahwa sejak akhir abad ke-19, Bali dan Indonesia secara lebih luas telah menjadi sumber inspirasi yang mendalam bagi para seniman, penulis, dan pemikir Prancis.

“Mulai dari Claude Debussy yang terpesona oleh gamelan pada Exposition Universelle 1889, hingga Adrien-Jean Le Mayeur de Merprés dan Walter Spies yang mengabadikan keindahan Bali lewat lukisan mereka, hubungan ini terus berkembang bertransformasi dari kekaguman menjadi kemitraan kreatif,” ujarnya.

Dialog Artistik Indonesia PrancisLebih lanjut dikatakan Marlowe, Reflections Across Borders menampilkan karya lebih dari 40 seniman dari Bali dan Prancis yang merefleksikan hubungan timbal balik antara dua tradisi artistik ini.

“Pameran ini menggali bagaimana seniman Bali-termasuk Made Wianta, I Wayan Sujana Suklu, dan I Ketut Budiana terinspirasi oleh modernisme Prancis dan mengolahnya dalam bahasa visual yang berpijak pada filosofi lokal. Karya mereka menampilkan perpaduan antara abstraksi, simbolisme, dan spiritualitas Bali dengan pendekatan formal ala Prancis,” bebernya lagi.

Di sisi lain, para seniman Prancis seperti Titouan Lamazou, Joël Alessandra, dan Pascal Hierholtz (Paisi), memamerkan karya-karya yang lahir dari pengalaman langsung mereka di Bali.Dengan pendekatan yang penuh penghormatan, mereka menggali tema spiritualitas, ritual, serta lanskap budaya dan alam Bali dalam lukisan, gambar, dan karya abstrak yang menyerap suasana khas pulau ini.

Pameran ini dirancang sebagai perjalanan visual yang melampaui batas geografis dan ideologis Reflections Across Borders menampilkan karya-karya yang tidak hanya menceritakan tentang inspirasi lintas budaya, tetapi juga mengajak pengunjung untuk merenungkan makna perjumpaan artistik di dunia yang semakin saling terhubung.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *