
Wayan Koster menyampaikan itu, saat meresmikan dan menjadi saksi diserahterimakannya bangunan Pasar Seni Sukawati Blok C dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI kepada Bupati Gianyar, I Made Mahayastra pada, Jumat 11 Pebruari 2022.
Dalam sejarah Pemerintahan Provinsi Bali, baru pertamakali pasar yang menjual beragam produk oleh – oleh khas Bali tersebut dibangun dengan mendapatkan prioritas APBN di era kepemimpinan Gubernur Bali, Wayan Koster.
“Manajemen pasar ini harus profesional, dan yang menjadi perhatian serius di dalamnya ialah masalah sampah,” ucapnya.
Dia meminta sampah harus terkelola dengan berbasis sumber, jangan ada tas kresek, sedotan plastik, minuman kemasan dari plastik, dan jangan ada styrofoam.
https://kabardenpasar.com/utama/gubernur-koster-ambil-jalan-tengah-dalam-penerapan-ppkm/
Bupati Gianyar dan jajarannya diminta mengajak para pedagang tertib menjaga kebersihan, serta setiap Hari Selasa diajak pedagangnya menggunakan busana berbahan Kain Tenun Endek Bali, dan setiap Hari Kamis menggunakan busana Adat Bali.
Ia menekankan, agar dilaksanakannya Peraturan Gubernur Bali Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali.
“Saya mengajak Bupati Gianyar, Ketua Dekranasda Kabupaten Gianyar, dan para pedagang untuk bersama-sama melaksanakan pemasaran dan pemanfaatan produk pertanian, perikanan dan industri lokal Bali,” tandasnya.
https://kabardenpasar.com/headlines/gubernur-koster-tegaskan-bali-belum-buka-pariwisata-untuk-wisatawan-internasional/
Alasannya, supaya pasar ini dapat menjadi pusat pengembangan dan memajukan ekonomi rakyat di Gianyar.
Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali menyampaikan, jadi Pasar Seni Sukawati harus diisi dengan produk-produk lokal Bali yang bersumber dari hasil pertanian hingga kerajinan di Kabupaten Gianyar.
Sehingga petani dan masyarakat Kita merasakan manfaatnya. Kalau kekurangan, silahkan isi produk lokal Bali dari Kabupaten/Kota di Bali, seperti beras Bali, salak Bali, ayam Bali, sapi Bali, manggis Bali, jeruk Bali, kopi Bali, arak Bali, hingga garam Bali dan produk lokal Bali lainnya. ***