Puluhan Peserta Magang JSCI Diberangkatkan ke Rumah Sakit dan Panti Jompo Jepang

0

Denpasar – Sebanyak 32 peserta magang program perawat diberangkatkan ke Jepang oleh  PT Japan Care Support Indonesia (JCSI) untuk ditempatkan di beberapa rumah sakit dan panti jompo.

Para peserta magang dari berasal berbagai daerah seperti Bali, Nusa Tenggara Barat,  Jawa Timur dan lainnya setelah mengikuti pelatihan di kampus JCSI dan IHS Tukad Badung, Denpasar

Sejumlah pimpinan lembaga hadir seperti Direktur PT. JSCI Jalaluddin Arakara, Direktur PT. Japan Care Support Indonesia Fujii Noriyuki, Kadis Tenaga Lega Lombok Tengah Masrun, Kabid Bina Lattas Lombok Tengah Mardin serta Kepala Desa Jangkang Mutawali.

Selain itu, perwakilan LPK Nusa Tenggara Bersatu, PT Indonesia Human Support, PT.Japan Care Support Indonesia dan PT Japan Care Support Cooperative.

Acara tersebut juga diisi penyerahan sertifikat kelulusan kepada para peserta magang sebagai tenaga perawat.

Pemberangkatan tenaga magang ke Jepang ini disambut positif Kadis Tenaga Kerja Kabupaten Lombok Tengah Masrun yang sengaja datang ke Bali menyaksikan acara pemberangkatan.

“Kami menyambut baik pemberangkatan tenaga magang yang cukup banyak disuplai dari warga Lombok Tengah, Ini bukti , bahwa SDM dari daerah seperti Lombok Tengah bisa bersaing dan diterima pasar internasional,” tutur Nasrun.

Dengan bekal kemampuan Bahasa Jepang dan ketrampilan teknis dalam merawat warga Jepang yang lanjut usia, tentunya akan menambah daya saing SDM para lulusan SMK.

Mereka selama bekerja di Jepang bisa menambah pengetahuan dan pengalaman yang nantinya bisa diterapkan saat kembali ke daerah .

Pihaknya mendorong para lulusan SMK seperti jurusan kesehatan atau pariwisata untuk mengikuti pendidikan di LPK-LPK yang ada di NTB, agar bisa cepat bekerja di luar negeri dengan pendapatan cukup menjanjikan.

Banyak hal positif didapat selama mengikuti pelatihan maupun nantinya setelah bekerja di Jepang. Bagaimana para peserta magang ini bisa belajar nilai kedisiplinan, kerja keras dan menghargai orang.

Direktur PT JCSI Jalaluddin mengungkapkan, prospek lapangan kerja di Jepang sangat terbuka lebar, seperti perawat orang lansia yang populasinya semakin meningkat.

Direktur PT. JSCI Jalaluddin Arakara (kanan) dan Direktur PT. Japan Care Support Indonesia Fujii Noriyuki.

Kebutuhan setiap tahunn untuk tenaga Kaigo atau perawat Lansia mencapai 1000 orang dan itu belum mampu dipenuhi oleh tenaga kerja asal Indonesia.

“Kami ke depan targetkan bisa mengirim 1000 tenaga perawat lansia ke Jepang,” tutur putra asal Lombok yang juga pernah peserta magang di Jepang itu.

Pihaknya memberi kesempatan kepada para lulusan SMK atau mereka yang ingin bekerja ke Jepang, untuk mengikuti pendidikan dan latihan di LPK. Mereka dibekali keterampilan dan keahlian teknis termasuk Bahasa Jepang.

Ditegaskan, selama menjalani pendidikan di LPK gratis karena mendapat bantuan pembiayaan dari pihak Jepang.

Peserta hanya membayar untuk biaya hidup selama pelatihan dan itu bisa dipotong gaji saat mereka sudah bekerja.

Jalaluddin menyebutkan, sampai saat ini, JCSI yang berkantor pusat di Bali itu, telah mengirim tenaga magang ke Jepang, sampai 3000 orang. (zal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *