4 Pondasi Utama Kemampuan Digital yang Dibutuhkan Generasi Muda

0

Denpasar  -Kemampuan digital memainkan peranan penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Perkembangan teknologi membuat digitalisasi terjadi di semua aspek kehidupan.
Aditya Sani, Founder Briefer.id, mengatakan digitalisasi berlaku untuk semua kegiatan, mulai dari memesan makanan, alat transportasi, hingga pengelolaan keuangan, termasuk transaksi perbankan.
“Sekarang kalau ingin pergi bisa pakai Gojek atau Grab, pesan makanan juga bisa. Belanja pun sekarang sangat mudah tidak perlu lagi pergi ke pasar, tinggal pesan saja di Tokopedia, Shopee, atau BukaLapak sudah diantar sampai depan rumah, tuturnya dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Denpasar, Bali, Senin (14/9/2021).
Aditya Sani mengatakan digitalisasi yang terjadi di kehidupan sehari-hari tidak hanya digunakan oleh genrasi yang lebih tua. Generasi yang lebih muda justru lebih mudah terintegrasi dengan digitalisasi.
Ia mengambil contoh proses pembelajaran di sekolah yang terjadi di masa pandemi Covid-19 saat ini. Tidak lagi melalui buku tulis, pembelajaran jarak jauh alias sekolah online membuat kebutuhan interaksi digital semakin besar.
“Pekan lalu saja, saya membantu anak saya mengumpulkan tugas berhitung yang dikemas dalam format game, keren sekali,” tambah Aditya Sani.
Digitalisasi tentunya tidak bisa berjalan baik tanpa adanya kemampuan digital yang dimiliki masyarakat.
Aditya Sani mengatakan setidaknya ada empat pondasi kemampuan digital yang wajib dimiliki setiap orang saat ini, yakni:
Problem solving alias kemampuan memecahkan masalah
Kemampuan memecahkan masalah menggunakan alat-alat digital dan internet menjadi kebutuhan saat ini. Aditya mengatakan dengan hadirnya Google dan Youtube, penyelesaian masalah bisa ditemukan di internet.
Transaksi online
Seperti sudah disebutkan sebelumnya, Digitalisasi memudahkan dilakukannya transaksi perbankan secara online.
“Bukan cuma buat bayar dan belanja online, sejumlah aplikasi bahkan bisa membantu Anda mengatur keuangan, termasuk mencatat pemasukan dan pengeluaran,” tutur Aditya.
Komunikasi digital
Kemampuan komunikasi digital yang baik, benar, dan sopan menjadi keharusan di tengah pertukaran arus informasi yang sangat cepat. Apalagi, hadirnya media sosial membuat interaksi sosial kini bisa dilakukan tanpa batas jarak dan waktu.
Terkait komunikasi digital, Ilsta Masrukah, Kepala Program Keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran SMK Bina Madina Denpasar, mengatakan dalam bersosialisasi, harus mengingat yang namanya etika digital.
Etika digital adalah konsep norma dan perilaku yang bertanggung jawab saat menggunakan teknologi, termasuk internet dan media sosial. Ilsta menyebut etika digital penting agar kita tidak meninggalkan jejak digital yang buruk, dan berpotensi merusak masa depan.
“Salah satu etika digital paling penting adalah menggunakan bahasa yang baik dan sopan dalam setiap interaksi online. Hindari berkomentar buruk dan lebih bijak jika ingin memberikan kritik,” paparnya.
Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kabupaten Denpasar, Bali merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya yaitu Shella Nadia Lestari Ceo Artfashion dan Nata Gein sebagai key opinion leader.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *