Gawat, 31,4% remaja mengalami kecanduan internet

0

Sikka  -Jumlah penduduk Indonesia yang besar menjadi pasar penting penjualan smartphone yang tiap tahunnya bertumbuh dengan pesat. Jumlah pengguna aktif smartphone di Indonesia semakin meningkat tiap tahunnya dan jumlah gadget menurut sejumlah survei melebihi jumlah penduduk Indonesia. Bisa dibilang tak sedikit orang yang memiliki lebih dari 1 HP.
Menurut Yazid Yanwar Saputra, Founder Meraki Agency dalam Webinar wilayah Kabupaten Sikka NTT Jumat 17 September 2021, gadget itu ibarat pisau bermata dua. “Bila digunakan dalam hal positif dia akan memberikan sesuatu hal yang positif namun bila digunakan dalam hal negatif di akan memberikan sesuatu hal yang negatif,” ujar Yazid dalam webinar yang dipandu oleh Kika Ferdind ini.
Dikatakannya juga bahwa gadget saat ini sudah menjadi gaya hidup bahkan sudah menjadi kebutuhan utama manusia. Ada banyak dampak positif dari penggunaan internet, begitu pun dampak positif dan dampak negatif juga bisa terjadi dikarenakan oleh gadget khususnya untuk anak dan remaja.
Sebagian dari dampak positif itu adalah gadget bisa mengasah kemampuan kognitif dan motorik halus pada anak. Ditambah lagi gadget bisa melatih kemampuan problem solving pada anak. latihan bersikap sportif dalam berkompetisi, cepat mendapat informasi dan membuat anak senang dan bahagia.
Sementara itu dampak negatifnya adalah bisa membuat kurangnya interaksi di dalam keluarga dan membuat anak bisa agresif dan terlibat kekerasan akibat meniru. Selain itu juga bisa membuat gangguan konsentrasi dan gangguan tidur serta banyaknya konten negatif sehingga membuat pengaruh yang tidak baik kepada anak.
“Sebanyak 6 persen dari pengguna internet mengalami kecanduan dan dampak negatif lainnya adalah bisa menimbulkan gangguan mental seperti emosi,” jelasnya.
Adiksi internet merupakan penggunaan internet berlebihan akibat kurangnya kemampuan dalam pengendalian diri. Sehingga mengganggu fungsi sehari-hari misalnya penurunan prestasi sekolah dan tidur menjadi berkurang. Selain itu akibat kecanduan internet banyak kegaiatan penting yang ditinggalkan. Padahal banyak kegiatan yang lebih penting seperti bekerja mengurus keluarga.
Ciri-ciri mengalami kecanduan internet bisa kita lihat seperti pikiran fokus ke internet, intensitas penggunaan internet yang tinggi, kontrol diri dan emosi yang lemah terhadap internet. Selain itu orang yang kecanduan internet biasanya tidak berinteraksi dengan lingkungan sosial dan mengalami gangguan emosi.
Rasa gelisah dan tidak nyaman jika tidak menggunakan internet juga bisa menjadi ciri-ciri kecanduan internet. Ditambah lagi ciri lainnya yaitu melupakan tanggung jawab dan tugas individu termasuk dalam mengurus diri dan tanggung jawab pekerjaan. Dari beberapa penelitian diketahui bahwa 31,4% remaja mengalami kecanduan internet.
Selain Yazid, pembicara lain yaitu Sofia Sari Dewi, Fashion Designer, Content Creator Clozette ID Ambassador, Maria AF Mbari, S.Pd, M.Pd, Dosen Fakutas Ilmu Pendidikan UNIPA dan Fitriyani sebagai Key Opinion Leader Kika.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerjasama dengan Siberkreasi. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *