Vaksinasi Rabies Digencarkan, Populasi Anjing di Denpasar Capai 89.796 Ekor

0

Dinas Pertanian Kota Denpasar menggencarkan vaksinasi dan sterilisasi untuk pencegahan rabies dan perkembangan anjing liar.

Vaksinasi pencegahan rabies bekerjasama dengan Bali Animal Welfare Association (BAWA) dan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana dilakukan di Bale Sambangan Sanur.

Denpasar – Dinas Pertanian Kota Denpasar menggencarkan vaksinasi dan sterilisasi untuk pencegahan rabies dan perkembangan anjing liar.

Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar, AA. Gde Bayu Brahmasta mengatakan populasi anjing di Denpasar, Bali saat ini diperkirakan sejumlah 89.796 ekor.

Gde Bayu Brahmasta menyebutkan, untuk ketersedian vaksin rabies di Kota Denpasar sampai dengan bulan Juni sejumlah 23.000 (dua puluh tiga ribu).

“Ketersediaan stok ini akan dimanfaatkan dengan sangat efektif mengingat populasi anjing di Denpasar, diperkirakan sejumlah 89.796 ekor,” sebutnya dalam keterangan tertulis Jumat (24/6/2022).

Vaksinasi pencegahan rabies bekerjasama dengan Bali Animal Welfare Association (BAWA) dan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana dilakukan di Bale Sambangan Sanur.

Disebutkan, untuk anjing yang sudah divaksinasi sejumlah 6.767 ekor atau 7.54%

“Target kami, untuk pelaksanaan vaksinasi anjing di kawasan Sanur sebanyak 70% dari populasi. Hal ini untuk memberikan kenyamanan terhadap wisatawan yang akan berkunjung ke Sanur,” ujarnya.

Denpasar perlu melakukan pengendalian perkembangan anjing liar dengan melakukan sterilisasi. Kegiatan sterilisasi dapat menekan populasi Anjing yang berlebihan sehingga anjing liar yang berpotensi membawa virus rabies dapat dikendalikan.

Vaksinasi akan dilakukan menyasar 16 desa/kelurahan yang merupakan Kawasan perbatasan. Seperti Desa Pemogan, Kelurahan Pedungan dan Kesiman Kertalangu yang merupakan Kawasan perbatasan dengan Badung maupun Gianyar.

“Strateginya kita membuat Immune belt . Jadi membuat antibodi yang mengelilingi kota Denpasar. Sehingga kita prioritaskan vaksinasi di daerah-daerah yang berbatasan dengan Badung dan Gianyar. Karena kita khawatir ada migrasi anjing ke wilayah Kota Denpasar,” imbuhnya. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *