Headlines

Tips Hindari Hacker Saat Transaksi Digital

Sumba Timur  -Banyak tantangan di dunia digital saat ini termasuk juga bagaimana bisa menjaga keamanan dari ancaman kejahatan yang menjadi sisi negatif ruang digital selain sisi positif banyaknya manfaat yang ada.

Menurut Dr.Aripin, Direktur Eksekutif INCCA, dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Senin 6 September 2021, salah satu kejahatan digital yang harus diwaspadai dan kerap terjadi adalah hacking.

“Hacking adalah tindakan untuk mendapatkan akses tidak sah ke sistem komputer atau jaringan komputer, baik untuk membahayakan sistem maupun mencuri informasi sensitive,” kata Aripin dalam webinar yang dipandu oleh Yulian Noor ini.

Lebih lanjut, Aripin mengatakan ada banyak jenis serangan hacking yaitu website hacking, network hacking, ethical hacking, password hacking, komputer hacking dan email hacking. Pelaku hacking ini disebut Hacker.

Paling tidak ada tiga jenis hacker yaitu white hat hacker, grey hat hacker dan black hat hacker. Kebalikan dari white hat hacker, black hat hacker sering melakukan kejahatan, peretasan yang akan mengambil keuntungan bagi mereka.

Kita pun wajib mengetahui timeline Hacker bekerja agar bisa menghindarinya. Yang pertama hacker akan mencari informasi sistem yang akan diretas dan mencari dulu data melalui internet sebelum melakukan penyusupan dan penjelajahan kemudian akan keluar dan menghilangkan jejak.

Untuk menghindari hacking, ada perancangan sistem pengaman kunci dasarnya agar mencegah hilangnya data dan masuknya hacker. Juga agar jangan sampai sudah terjadi baru kita bergerak. “Karena lebih baik menghindar daripada mengobati. Jangan sampai terpancing oleh iming-iming hadiah dan jangan sembarangan mempost data ke sosmed karena data ini merupakan hal yang penting bagi kehidupan sehari-hari kita.”

Ada sejumlah alasan hacker melakukan hacking yaitu untuk Thrill seekers, Organized Crime (yang dilakukan oleh komplotan), Terrorist Groups ataupun Nation-State.

Untuk itulah beragam cara dilakukan orang tak bertanggungjawab untuk banyak kepentingan mencuri data-data kita, keranya perlu langkah untuk menghindarinya. Seperti ingat selalu untuk jangan membagikan data pribadi secara sembarangan, gunakan VPN {virtual private network} dan matikan jaringan wifi dan bluetooth ketika tidak digunakan.

“Yang juga perlu dilakukan adalah gunakan jawaban pertanyaan keamanan palsu, aktifkan enkripsi pengamanan informasi disk penuh pada perangkat atau gunakan password yang kompleks serta jangan gunakan password yang sama untuk semua akun.”

Misalnya kita punya dua HP jangan memakai password yang sama di setiap akun dan periksa perizinan aplikasi sebelum di install.

Selain Aripin, sejumlah pembicara yang turut berbagi wawasan literasi digital di Kabupaten Sumba Timur ini adalah Adji Srihandoyo, Business Development Director, Koperasi Jasa Tri Capital Investama, Itha Priyastiti, Dosen Universitas Kristen Wira Wacana Sumba dan Guntur Nugraha sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *