Headlines

Agar Bisa Hidup Santai di Masa Tua, Yuk Mulai Invetasi Online dari Sekarang

Sumbawa NTB  -santai di masa tua menjadi keinginan kita semua. Untuk mendapatkannya, tidak sedikit orang yang bekerja keras di masa mudanya. Andrew Paulo, seorang forex trader, mengatakan selain bekerja, masa muda juga perlu dimanfaatkan untuk melakukan investasi jika memang ingin hidup santai di masa tua.

“Bekerja terlalu keras juga tidak baik sebenarnya. Bukannya mapan, yang ada malah sakit dan mengeluarkan biaya untuk berobat. Makanya, harus dibarengi juga dengan investasi,” tutur Andrew, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Selasa (7/9/2021).

Invetasi adalah penanaman suatu aset atau modal dengan mengharapkan keuntungan di masa depan. Andrew menjelaskan investasi secara garis besar terbagi menjadi dua, yakni investasi langsung alias direct investment dan investasi tidak langsung alias indirect investment.

Direct investment adalah investasi yang dilakukan secara pribadi oleh seseorang, yang menanamkan modal atau membeli aset secara mandiri tanpa melibatkan orang lain.

Contoh nyata dari dari direct investment yang lazim diketahui masyarakat adalah investasi emas, properti, deposito, saham, obligasi, hingga forex.

“Direct investment membutuhkan kemampuan analisa terkait aset. Sehingga untung dan ruginya wajib diprediksi,” papar Andrew.

“Invetasi emas misalnya memiliki nilai ekonomis tinggi yang dapat dicairkan dengan mudah. Sementara investasi properti menyasar kenaikan nilai aset di masa depan,” terangnya lagi.

Sementara itu, adapula yang dinamakan sebagai indirect investment. Andrew mengatakan metode investasi ini melibatkan orang ketiga yakni seorang manajer investasi.

Manajer investasi berfungsi untuk menganalisa aset dan jenis investasi apa yang sebaiknya dilakukan, sementara kita hanya sebagai pemodal dan menitipkan dana.

“Ada dua jenis indirect investment yang bisa dilakukan saat ini, yakni melalui reksadana atau lewat cryptocurrency,” terang Andrew.

Di kesempatan yang sama, Ichal Muhammad selaku key opinion leader membagikan pandangannya tentang pengaturan keuangan. Menabung atau berinvestasi menurutnya lebih baik daripada membelanjakan barang yang tidak dibutuhkan.

“Harus diketahui dulu kita belanja barang karena butuh atau karena ingin. Karena kalau terus belanja karena ingin tidak ada habisnya,” tuturnya.

Webinar ini juga menghadirkan Nannette Jacobus, Relawan Kemanusiaan dan Content Creator serta Subhan Azharullah Sekretaris, relawan TIK kab. Sumbawa (jawara internet sehat).

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *