Headlines

Bijak Menggunakan Internet Demi Jejak Digital yang Positif

Jembrana – Internet telah menjadi kebutuhan primer manusia modern karena memenuhi hampir seluruh ruang kehidupan. Mulai dari hal yang paling sederhana hingga hal yang cukup rumit. Semua dikendalikan dengan bantuan internet, terlebih di masa pada masa pandemi seperti ini.

Meskipun teknologi dapat memudahkan banyak urusan dan pekerjaan, namun keberadaan internet yang cenderung bebas perlu kebijakan pengguna dalam pemanfaatannya.

I Nyoman Wenten, S.Pd, M.Pd, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Dikpora Kabupaten Jembrana dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Jembrana Bali, Senin 16 Agustus 2021 Jembrana, mengatakan bahwa masyarakat perlu literasi digital yang baik agar dapat menjadi pengguna yang bijak dan aman dalam berinternet.

Untuk menjadi bijak dan aman dalam berinternet ada beberapa cara semisal hanya mengunggah konten bermanfaat dan berhati-hatilah dalam mengunggah foto, gambar atau berkomentar atau pesan saat berinternet.

“Sekali saja seseorang membuka konten atau sesuatu yang negatif, jejak digitalnya akan selamanya ada di internet dan nyaris tidak bisa dihapus. Untuk itu penting untuk diketahui kapan waktunya harus posting atau tidak. Ingat, jejak digital sewaktu-waktu bisa menjadi bumerang bagi kita sendiri,” ujar Nyoman Wenten dalam webinar yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerjasama dengan Siberkreasi.

Ia juga mengingatkan para pengguna internet untuk meninggalkan jejak digital positif agar tak mendatangkan malapetaka bagi kita dan keluarga kita di masa depan nanti ada sejumlah langkah yang bisa dilakukan.

Di antaranya adalah selalu menjaga dan melindungi privasi, jangan pernah sekalipun membagikan data pribadi internet seperti alamat ,email, nomor telepon , dan dokumen sekolah atau instansi di internet. Sebab data pribadi rentan disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Hal penting yang harus dilakukan adalah setiap pengguna internet harus berhati-hati terkait dengan data-data pribadi. Caranya dengan hanya mengakses situs yang kategorinya aman. Sebelum mengklik tautan atau memasukkan sandi di situs yang belum pernah dikunjungi, periksa terlebih dahulu apakah URL situsnya sesuai dengan nama dan informasi perusahaan atau produk yang dicari.

“Pastikan URL situs dimulai dengan “https://” dengan icon gembok abu-abu kecil di sebelah kirinya yang berarti situs sudah terverifikasi. Selain itu yang juga penting diingat adalah koneksi antara Firefox dan situs web sudah dienkripsi untuk mencegah tindakan “curi dengar”,” imbuhnya.

Pastikan juga untuk tidak mudah tergiur hal-hal yang belum jelas. Jika ada email atau situs yang menawarkan sesuatu yang tidak masuk akal, seperti peluang untuk menghasilkan banyak uang atau menang undian ratusan juta, sudah pasti tidak benar. Serta sebaiknya cek email dan situs resmi dari instansi yang bersangkutan. Karena scam lainnya juga terkadang bisa berbentuk intruksi untuk mengunduh suatu software yang berisi Malware sehingga dapat menyebabkan virus di perangkat kita.

Terkait dengan segala ancaman di dunia internet serta kenyamanan berinteraksi dengan pengguna lainnya yang harus dilakukan adalah menjadi pengguna internet yang bijak.

Untuk menjadi pengguna internet yang bijak maka perlakukan orang lain sebagaimana pantasnya, seperti perlakuan orang lain yang kita harapkan terhadap diri kita. Hal ini juga berlaku di internet (dunia maya) bukan hanya di kehidupan nyata saja. Mirisnya saat ini sedang marak ditemukan kasus cyber bullying yang membuat korbannya depresi bahkan bisa melakukan hal-hal yang berakibat fatal.

“Untuk bijak berinternet maka lakukan hal-hal berikut yaitu sesuaikan dengan kebutuhan, memberikan batasan waktu berinternet. Selain itu jangan mudah terprovokasi dengan berita atau informasi yang belum tentu kebenarannya serta jangan upload data pribadi. Mari kita gabungkan internet positif melalui gerakan nasional literasi digital.”

Selain Nyoman Wenten, juga hadir pembicara lain dalam berbagi wawasan literasi digital yaitu Sofia Sari Dewi, Pegiat Sosial Media, Andreas Adi Trinoto, S.Kom. MMSI, Dosen Informatika Universitas Indraprasta PGRI dan Masra Suyuti sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *