Kak Seto: Mendongeng Metode Penanaman Nilai Moral dan Budaya

0

Kak Seto mendukung dan mengapresiasi apa yang dilakukan Bunda Paud Provinsi Bali Ni Putu Putri Suastini Koster untuk menggelorakan kembali tradisi mendogeng dalam mendidik anak usia dini.

Bunda Putri dan Kak Seto dalam acara Bunda Paud dan Kak Seto Menyapa dengan tema Mencegah Kecanduan Medsos Pada Anak Dengan Mendongeng, diselenggarakan secara Hybrid bertempat di Gedung Wiswa Sabha Utama-Kantor Gubernur Bali, pada Sabtu (15/1/2021). /Dok. Humas Pemprov Bali

Denpasar – Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Kak Seto Mulyadi menyatakan mendongeng merupakan metode yang cukup baik dalam menyampaikan pesan nilai-nilai moral dan budaya kepada anak sejak usia dini.

Hal itu disampaikan Kak Seto dalam acara Bunda Paud dan Kak Seto Menyapa dengan tema Mencegah Kecanduan Medsos Pada Anak Dengan Mendongeng, diselenggarakan secara Hybrid bertempat di Gedung Wiswa Sabha Utama-Kantor Gubernur Bali, pada Sabtu (15/1/2021).

Untuk itu, Kak Seto mendukung dan mengapresiasi apa yang dilakukan Bunda Paud Provinsi Bali Ni Putu Putri Suastini Koster untuk menggelorakan kembali tradisi mendogeng dalam mendidik anak usia dini.

RSIA Puri Bunda Kenalkan Unit Layanan Reproduksi Wija Insan Nugraha

Di ara kekinian tradisi mendongeng perlahan mulai tergeser dengan serbuan jenis gadget dan konten permainan digital.

Mendongeng menjadi rutinitas menyenangkan yang membentuk hubungan ibu dan anak secara fisik (ucapan, kecupan, pelukan) dan emosional (rasa percaya dan keterikatan anak pada ibu).

Dongeng dipandang penting bagi pertumbuhan dan karakter anak, sebab jadi metode yang baik untuk menyampaikan nilai moral dan budaya pada anak sejak dini tanpa menghakimi.

LPAI: UU 35 Tahun 2014 Belum Mampu Berikan Perlindungan terhadap Anak

Dunia anak adalah dunia bermain, semua anak di seluruh dunia senang mendengarkan dongeng. Dongeng ini juga bagian dari pembelajaran yang dapat merangsang kreativitas, kecerdasan sosial dan emosional serta komunikasi anak.

Psikolog yang dikenal dengan boneka Si Komo mendorong para orang tua untuk mendongeng pada anak-anaknya. Mendongeng juga dapat menjalin komunikasi pada anak.

“Mendongenglah karena dapat merangsang perkembangan anak, menjalan komunikasi antara orang tua dan anak, merangsang perkembangan bahasa, penanaman nilai-nilai baik,” tegas Kak Seto.

Bunda Putri Menari dan Baca Puisi Saat Koster Kampanye

Orang tua pun belajar banyak melalui dongeng. Sebab, pada saat mendongeng, anak akan mengajukan pertanyaan dan orang tua harus bisa menjawab pertanyaan itu. Menurutnya, mendongeng merupakan bagian dari pendidikan bersama antara anak dan orang tua, yang saling mencerahkan.

Dalam mendongeng pun bisa masuk pesan-pesan kesehatan, misalnya penerapan protokol kesehatan saat pandemi Covid-19, hingga mengenai bahaya kental manis yang tidak cocok untuk bayi.

Kata Kak Seto, mendongeng harus sehat secara fisik dan jiwa, serta harus dapat berbicara lancar. Kak Seto bahkan mengaku dadulu gagap, tapi kemampuan berbicara itu bisa dilatih.

LPAI Berdayakan Masyarakat sebagai Tenaga Penggerak Perlindungan Anak

“Mulai dari saya buat skenarionya dan membacanya dengan ekspresi yang akrab dan komunikatif bahkan tak jarang sambil bernyanyi, percayalah semua orang tua bisa mendongeng, jika hal itu terus dilatih,ā€¯jelasnya.

Kehadiran Kak Seto di Bali atas undangan Bunda Paud Putri Koster sebagai upaya menggelorakan kembali gerakan mendongeng bagi anak usia dini terlebih guna menanamkan pendidikan karakter.

Bunda Putri, sapaan Putri Koster menyampaikan apresiasi kepada Kak Seto datang ke Bali untuk berbagai ilmu khususnya ilmu mendongeng sehingga anak-anak menjadi tertarik mendengarkan dongeng dari para orang tua. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *