Indonesia Tuna Conference (ITC) dan 7th International Coastal Tuna Business Forum (ICTBF-7) Digelar di Bali
Kabardenpasar – Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Ditjen Perikanan Tangkap menjadi tuan rumah pertemuan internasional bidang perikanan tuna tahun 2023, “Indonesia Tuna Conference” (ITC) di Kuta Legian Bali, 24 Mei 2023.
ITC sebelumnya Bernama Bali Tuna Conference (BTC) yang telah dilaksanakan 3 (tiga) kali pada tahun 2014, 2016 dan 2018. Perubahan ini dilakukan dengan kesadaran penuh bahwa usaha perikanan tuna Indonesia tersebar di berbagai wilayah perairan laut jurisdiksi Indonesia dan diantaranya meluas hingga ke perairan laut lepas.
Perubahan nama tersebut juga membuka fleksibilitas pelaksanaan konferensi dai semula hanya di Bali, menjadi dapat dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia.
Sedangkan pertemuan ICTBF-7 merupakan kegiatan tahunan yang telah dilaksanakan sejak tahun 2012 oleh Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan. Namun, sejak ICTBF-5 di tahun 2016, penyelenggaraan dialihkan ke Ditjen Perikanan Tangkap.
ICTBF-7 juga merupakan forum yang mempertemukan para pelaku pasar dan stakeholder utama usaha perikanan tuna (produsen, industri pengolahan, eksportir, retailers, brands) baik dalam maupun luar negeri.
Tujuan pelaksanaan pertemuan ITC dan ICTBF-7 yaitu: Mempromosikan upaya-upaya pengelolaan tuna Indonesia pada tingkat nasional kepada para pemangku kepentingan perikanan tuna dalam dan luar negeri.
Menguatkan sinergi di pemerintah dan pemangku kepentingan perikanan tuna Indonesia sehubungan dengan pelaksanaan tindakan pengelolaan perikanan tuna dan pemasaran.
Mengarusutamakan harvest strategy perikanan tuna di perairan kepulauan Indonesia.
Menguatkan perdagangan tuna Indonesia.
Pertemuan ITC dan ICTBF-7 dilaksanakan dengan tema yang berhubungan dengan inisatif pengelolaan perikanan tuna melalui Harvest Strategy dan transformasi biru oleh pelaku usaha perikanan tuna. Adapun tema yag diusulkan adalah sebagai berikut:
ITC: Elevating Tuna Fishery with Harvest Strategy as Multi Stakeholders Commitment Towards Sustainable Tuna.
ICTBF-7: Fostering Future Tuna Industry within Blue Transformation Through Renewable Technology, Transparency, and Traceability
Kedua acara tersebut melibatkan pemerintah, perusahaan penangkapan perikanan tuna dan industri pengolahan, asosiasi tuna,retailers, brands, ilmuwan, akademisi, dan kelompok lain yang tertarik pada perikanan tuna baik di tingkat nasional maupun internasional untuk lebih dekat bekerjasama dalam memastikan pembangunan perikanan tuna yang berkelanjutan secara biologi, ekonomi dan sosial.
Narasumber berasal dari lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan Riset dan Inovasi Nasional, perwakilan Regional Fisheries Management Organizations (RFMOs), pakar pengelolaan perikanan tuna dunia, Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization (CSIRO), Australian National Centre for Ocean Resources & Security (ANCORS) dan lembaga/asosiasi perikanan tuna.
Pelaksanaan ITC & ICTBF-7 turut berkontribusi dalam implementasi penangkapan ikan terukur yang menjadi program prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan. transformasi ketentuan bagi pengelolaan perikanan Indonesia dalam beberapa tahun ini diakselerasi dengan penguatan/akumulasi dasar ilmiah dalam penentuan langkah/kebijakan pengelolaan dan pergeseran yang terus berlanjut dari pengelolaan berbasis input menjadi pengelolaan berbasis output.
Dalam pengelolaan perikanan tuna, RPP TCT kedua menjadi dasar gerak arah pengelolaan, diantaranya dalam penyediaan Harvest Strategy penangkapan Tuna di Perairan Kepulauan Indonesia yang akan menjadi materi sentral dalam pertemuan ITC, bersama dengan upaya mendorong komitmen pemangku kepentingan dalam arah transformasi biru.
Laporan status perikanan dan akuakultur (State of the World Fisheries and Aquaculture) tahun 2022 bertema Blue Transformations, yang diartikan sebagai serangkaian tindakan, kebijakan, dan/atau strategi yang ditujukan untuk memperluas dan meningkatkan sistem produksi perikanan secara berkelanjutan dan meningkatkan kontribusinya terhadap ketersediaan pangan sehat yang terjangkau, dapat diakses, serta mendorong pertumbuhan yang adil.
Dalam bidang penangkapan ikan, kunci Blue Tranformations berada pada efektifitas pengelolaan perikanan yang dapat menjalankan tujuan yang didasarkan kepada landasan ilmiah dan dijalankan dalam kerangka hukum dan sumber daya yang tersedia.***