Pilihan di Masa Pandemi: Ikut Hanyut atau Beradaptasi

0

Lombok utara – Selama beberapa minggu terakhir, media menyebutkan bahwa angka yang positif terjangkit Covid-19 di Indonesia semakin bertambah parah. Bahkan di Jakarta dan sekitarnya kembali dilakukan penutupan tempat wisata dan tempat umum lainnya guna menghindari pertukaran virus yang semakin besar. Terlepas dari berita buruk tersebut, sebetulnya di saat pandemi ini adalah waktu yang baik untuk berfikir bagaimana bisa tetap produktif dan mengembangkan diri di tengah-tengah kesulitan seperti saat ini. 

Hal ini yang menjadi perbincangan Aditya Sani selaku Chief Business Development IGICO.co.id dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (18/6/2021). Menurutnya, melihat dari perkembanan yang terjadi, kita harus siap beradaptasi dengan teknologi digital. 

“Agak sedih sebetulnya ketika masih ada yang kesulitan mendapatkan akses internet di daerahnya, tetapi selama kita mau mencoba, pasti akan diberikan kemudahan,” tuturnya. 

Dijelaskan lebih lanjut olehnya, di saat pandemic seperti ini seseorang hanya bisa dihadapkan pada dua pilihan, mau hanyut atau beradaptasi. Kalau memilih hanyut, mereka tidak akan bisa bertahan di tengah pandemi yang belum ketahuan kapan akan berakhir. Tetapi kalau memilih untuk adaptasi, mereka pasti akan menemukan celah untuk bertahan hidup. 

“Beradaptasi dengan internet dan perkembangan digital tentu saja. Saya rasa, pekerjaan jauh lebih cepat selesai saat kondisi pandemi seperti saat ini. Semua orang fokus untuk mengerjakannya.”

Menurutnya, saat ini adalah waktu yang tepat untuk seseorang mengupgrade dirinya melalui pelatihan berbayar atau gratis lewat Youtube. Tentu ini salah satu cara agar bisa tetap bertahan selama kondisi pandemi seperti sekarang ini. 

Perkembangan internet di era digital membantu seseorang untuk menyalurkan kreatifitas mereka. Seperti sosial media Facebook, Instagram, Youtube dan sebagainya. “Selama memberikan karya positif, pasti hasil yang didapat juga akan baik.”

Aditya pun membagikan kunci bertahan di tengah kondisi pandemi seperti sekarang dengan mau menjalani dan beradaptasi dengan keadaan. “Yang pertama mau menjalani, kedua jangan gampang mengeluh, kemudian mulai saja dulu. Jangan keburu ketakutan dengan hal yang belum pasti terjadi. Nanti kalau sudah dijalani dan berhasil bertahan, ketika menoleh ke belakang bahwa Anda bisa survive, pasti bangga,” kata dia. 

Lalu bagaimana mengatasi rasa malas yang melanda? Menurutnya hidup itu adalah pilihan. Ketika seseorang memilih untuk hanyut, berdiam diri dan pasrah, silahkan saja. Tetapi untuk mereka yang memiliki beban di pundak, pasti tidak akan memilih opsi tersebut. 

“Ya kalau saya karena ada keluarga yang harus dihidupi, saya beradaptasi dengan keadaan, menggunakan internet sebaik mungkin, tidak menyianyiakan waktu. Semua orang punya pilihannya mau hidup seperti apa,” tutup dia. 

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Siberkreasi di wilayah Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tengagra Barat (NTB), Jumat (18/6/2021) ini juga menghadirkan pembicara lain yakni Richy Hendra (Senior Security Consultant MAXPLUS), H. Moch. Fatkoer Rohman, S.Pd (Kepala Sekolah SMAN 2 Bayan), Monica Stasia Maramis, S.Pd. (Wakil Kepala Sekolah SMAN 2 Bayan), dan Adelita sebagai Key Opinion Leader. 

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *