Media Digital Meningkatkan Produktivitas Pekerjaan
Bima – Untuk segera ditayangkanPerkembangan era digitalisasi saat ini membawa perubahan dalam masyarakat. Kemajuan ini ditandai dengan adanya media sosial yang menggeser sedikit pola perilaku masyarakat.
Kebutuhan dengan akses internet sangat dibutuhkan di era digitalisasi ini, termasuk media sosial. Kemudahan berpartisipasi dalam media sosial ini mendukung terjadinya interaksi sosial.
Menurut Syahrul, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, era digitalisasi merupakan sebuah revolusi gaya hidup.
“Dengan menggunakan perangkat digital, pekerjaan dapat lebih mudah kita lakukan menggunakan sistem digital dengan tujuan mengoptimalisasi produktivitas,” ujar Syahrul, sebagai pembicara dalam acara Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 Wilayah Bima, Nusa Tenggara Barat, Rabu (23/6/2021).
Dia menyatakan, gaya hidup digital mampu masuk ke dalam seluruh lini, termasuk kehidupan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya perubahan pola pikir dan pola hidup masyarakat. Dampak negatifnya, media sosial mampu menjadikan perilaku masyarakat menjadi lebih tertutup.
Media digital menarik seluruh lapisan masyarakat, termasuk anak-anak. Penggunaan akses media digital pada anak-anak harus diawasi oleh orang dewasa. Pada dasarnya sifat anak-anak akan meniru perilaku dan kebiasaan apa yang sering mereka lihat.
“Beberapa contoh perubahan perilaku di era digital yaitu, adventorous yang membuat kita mencoba hal baru, berteman secara virtual, mengekspresikan perasaan berlebih yang berakibat merugikan orang lain dan diri sendiri, mencari informasi dan pengetahuan, serta berbelanja secara online,” ucap Syahrul.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Bima, NTB, Rabu (23/6/2021) ini juga menghadirkan pembicara Richy Hendra (Sr Security Consultant PT Maxplus), Royyan Nobeel (CTO Viding.co), Raani Wahyuni (Kabid Sosial Budaya Bappeda Kabupaten Bima), dan Tisa Caca.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.