Platform Digital Paling Banyak Diakses Orang Adalah Youtube dan Whatsapp
Kepulauan Talibu – Kondisi dunia digital di Indonesia mengalami perkembangan cukup pesat. Data WeAreSocial menyebutkan dari total populasi masyarakat sebanyak 274 juta jiwa, 73,7% atau 202,6 juta jiwa di antaranya telah menggunakan internet. Pengguna internet di Indonesia banyak memanfaatkan fitur internet untuk chattingm media sosial, hiburan, musik, belanja online, peta digital, keuangan, dan kesehatan.
“Dari aktivitas atau habitnya sendiri. Pengguna internet di Indonesia itu rata-rata menghabiskan waktu 8 jam untuk menjelajah internet. Angka ini cukup masif dan banyak orang menggunakan internet untuk mengakses konten positif ataupun negatif,” papar Robby Wahyu Hutomo, Senior Security Consultan, dalam webinar di Kabupaten Kepulauan Talibu, Maluku Utara, Kamis (17/6/2021).
Robby mengatakan, platform digital yang paling banyak di akses adalah Youtube dan Whatsapp. Bahkan, bagi sebagian orang Youtube menjadi mata pencaharian yakni Youtuber. Kemudahan yang dimiliki platform digital ini tentu awalnya ditujukan untuk mengembangkan hal positif. Lanjutnya, ia mengatakan sistem dari platform ini bersifat netral. Dalam artian platform digital tidak dapat membedakan mana konten positif atau negatif. Karena hanya pengguna yang bisa memilah konten-konten tersebut.
“Konten positif dan negatif tergantung kepada penggunanya. Untuk apa layanan tersebut kita manfaatkan, itu yang menjadikannya positif atau negatif. Jadi, filternya itu ada di kita (pengguna),” tuturnya.
Dari beragam kemudahan yang ditawarkan media sosial, terdapat ancaman kejahatan. Faktor penyebab kejahatan ini bisa terjadi karena kurangnya keamanan atau kurangnya literasi dari pengguna media digital. Kejahatan dunia digital yang sering terjadi di antaranya, kebocoran data, ancaman keamanan platform, phishing, pencurian identitas, predator seksual, kejahatan finansial, juga peretasan data kesehatan.
Cara untuk mengoptimalkan privasi di dunia digital menurut paparan Robby Wahyu. Di antaranya mengatur privasi pada akun media sosial untuk membatasi informasi yang disebarkan ke publik, memilah mana informasi yang bisa dilihat publik dan orang terdekat, memaksimalkan fitur block dan report untuk konten-konten negatif. Tambahnya, untuk mengoptimalkan keamanan dunia digital, pengguna dapat mengganti password akun media sosial secara berkala
Di samping kejahatan digital, terdapat hoaks beredar di media digital terutama media sosial. Berikut ini merupakan langkah untuk menghindari hoaks, dapat dilakukan dengan cara mengecek sumber berita, jangan mudah terprovokasi, membandingkan informasi, dan perbanyak membaca dari sumber kredibel.
Webinar program Literasi Digital di Wilayah Kabupaten Kepulauan Talibu, Maluku Utara, Kamis (17/6/2021) menghadirkan, Andreas Trinoto (Dosen Teknik Informatika Indraprasta PGRI), Darsono (Kepala Madrasah Aliyah Lede), Sahidin (Kepala Sekolah Paud Al-Ikhlas Balohang), dan Vizza Dara Lestari.
Program ini merupakan kerja sama antara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Siberkreasi untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang paham akan penggunaan teknologi dan literasi digital. Kegiatan ini diadakan di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten seluruh Indonesia. Dengan melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik literasi digital. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.