Tips Berbisnis Dropshipper Agar Tepat Sasaran
Ende – Memulai bisnis ternyata tak melulu perlu modal yang besar, bisa dengan modal yang kecil bahkan tanpa modal sekali pun. Hal itu sangat mungkin bila model bisnis yang dilakukan adalah dropship.
Dropship merupakan model jualan barang secara online yang banyak digandrungi masyarakat, lantaran modal yang diperlukan hanya sedikit bahkan nyaris tak ada. Konsep bisnis dropship yakni menghubungkan produsen atau pemasok dengan pembeli. Kemudian barang bisa dikirim langsung dari pemasoknya ke pembeli atas nama toko dropshipper.
Dengan skema bisnis yang sederhana, bisnis dropship juga bisa dilakukan di mana pun asalkan memiliki koneksi jaringan internet. Apalagi saat ini teknologi digital berkembang begitu pesat, memungkinkan dropshipper memanfaatkan penjualan via online, terutama lewat media sosial dan e-commerce. Dengan kemudahan berbisnisnya, hanya perlu memasarkan dan menjual barang milik pihak lain tanpa perlu membelinya terlebih dahulu atau menyetok barang, membuat banyak orang terjun ke bisnis ini.
“Dropship memberikan peluang bagi siapa saja yang mau berusaha tanpa modal besar. Dengan situasi pandemi seperti ini, dropship menjadi sebuah alternatif usaha untuk masyarakat,” kata Ody Waji, CEO WajibTravest saat berbicara dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, pada Senin 5 Juli 2021.
Untuk memaksimalkan peluang dropship, Ody memberikan masukan soal trategi bisnis dropshipper yaitu diawali dengan memahami kebutuhan pasar. “Contohnya bisa dilihat dari komunitas yang ada atau yang kita ikuti misalnya komunitas pesepeda, kebutuhannya apa saja, bisa jersey, helm sepeda dan lainnya,” imbuhnya.
Setelahnya, lanjut Odi, barulah kita bisa memilih suplier berkualitas karena ada banyak uplier yang asal saja dengan menjual barang yang tidak sesuai dengan tampilan foto yang diperlihatkan sebelumnya.
“Sebagai pebisnis dropshipper kita juga bisa memodifikasi foto produk, mempromosikan di media sosial dan meningkatkan pelayanan.”
Selain dropship, peluang bisnis online lainnya adalah Thrift Shop. Ini adalah bisnis barang bekas dari luar negeri dengan barang import yang masih sangat layak dijual kembali. “Ini bisnis sangat menjanjikan biasanya barang bekas adalah original dan layak pakai di atas 80 persen bisa dijual lagi dengan harga yang lebih tinggi,” bebernya.
Untuk memulainya, kita harus mengetahui pasar yang akan kita tawarkan barang second biasanya komunitas misalnya produk Jordan. “Kita juga bisa mengecek nilai barang di banyk situs untuk menentukan harga jual kembali yang pantas dan kita bisa mengambil untuk lumayan. Ceknya bisa di Kickavenue.com atau Stockx.com,” terangnya.
Dan pemasaran barang hasil thrifting bisa di media sosial seperti Instagram (IG) lewat akun luckycatsupply.id. Atau kita juga memasarkanya di web titip jual, lelang onilen atau membuat took online sendiri di akun IG.
Selain bisnis online lain yang cukup menjanjikan adalah menjual foto karya sendiri atau disain secara online di sejumlah web yang ditawarkan dan jumlahnya banyak. Diantaranya memiliki prospek foto kita dibayar dengan harga tinggi seperti Gettyimages, IStocEyeEn, 500px, Shutterstock, Alamy dan Photocase.
Ody juga mengatakan dari keseluruhan sejumlah pekerjaan yang tengah dan masih akan naik daun ini adalah bahwa kita wajib memiliki circle pertemanan yang positif karena bisnis akan berkembang dimulai dari lingkaran terdekat kita.
Dalam webinar dengan moderator Yulian Noor dan Key Opinion Leader Zilqiah Anggraini. Hadir empat pembicara yaitu Ody Waji, CEO WajibTravest, Chyntia Andarinue, Founder Mom Influencer ID, Ana Maria Gadi Djou, SH, M.hum, Dosen Fakultas Hukum Universitas Flores Ende, Albertus Magbus Rea, SS, M.Hum, Ketua Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIPAR Ende.
Melalui webinar ini, Kemenkominfo berharap dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif. Termasuk cerdas memanfaatkan dunia digital untuk meningkatkan perekonomian masyarakat termasuk mempersiapkan diri untuk bisa meningkatkan kemampuan di bidang pekerjaan saat ini dan masa depan.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.