Jangan Rugikan Orang Lain, Bijaklah Menggunakan Sosial Media
Biak numfor – Bijak sebelum mengunggah di media sosial sepertinya masih kurang dipahami oleh masyarakat Indonesia. Masih ada beberapa masyarakat yang mengunggah postingan sebelum dipikir terlebih dahulu.
Seperti yang kita ketahui, bahwa jangkauan media sosial itu luas sekali. Apapun yang kita share dapat dilihat kapanpun dan dimanapun. Dalam media sosial juga ada yang namanya jejak digital, itu yang harus diperhatikan oleh masyarakat sebelum mengunggah ke media sosial.
“Media sosial seperti pisau bermata dua. Jika diumpamakan sebuah pisau ini dapat bermanfaat sekaligus merugikan. Apabila kita gunakan pisau untuk memasak, hasil yang didapat bisa bermanfaat. Namun, jika digunakan kurang hati-hati dapat melukai kita. Begitu juga dengan media sosial,” ujar Mariana Monalisa Marisan, Sekretaris Insos Kabor, saat menjadi pembicara dalam acara Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Biak Numfor, Papua, Selasa (6/7/2021).
Kemampuan media sosial banyak sekali ada yang dari positif sampai negatif. Seperti kita bisa menjadikan media sosial ini sebagai alat silaturahmi, personal branding, untuk jual beli, dan beberapa aktivitas lainnya. Namun, bentuk negatif yang diberikan juga dari diri kita sendiri.
“Apabila kita salah menggunakan media sosial, bisa saja kita di bully, atau masuk penjara,” tambahnya.
Sebenarnya untuk menjadi bijak dan cerdas dalam mengunggah di media sosial kita perlu mengetahui apa saja yang tidak boleh di unggah di media sosial. Salah menggunakan media sosial, seperti informasi yang bocor, itu sangat berpengaruh.
Mariana juga menambahkan, empat hal yang tidak akan diunggah oleh orang cerdas di media sosial. Pertama, tidak akan mengumbar masalah keluarga di media sosial.
“Mungkin agak setimen dengan hal ini, seperti ‘terserah saya, akun saya, postingan tentang keluarga saya’. Tetapi yang perlu kita ingat sebetulnya, bahwa bukan masalah atau urusan Anda apabila ada orang yang menilai negatif tentang diri Anda dari semua postingan di media sosial,” jelas Mariana.
Ketika mengunggah di media sosial, kita tidak bisa membatasi siapapun yang ingin berkomentar. Sesungguhnya yang bisa membatasi adalah diri kita sendiri, agar terhindar dari komentar dan pemikiran negatif dari orang di luar sana.
Dilihat dari postingan dan cerita kita di media sosial. Dari situ juga orang lain melihat bagaimana personality kita secara tidak langsung. Bijaklah menggunakan media sosial agar kita bisa menyebar energi positif lebih banyak di media sosial.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Biak Numfor, Papua, Selasa (6 Juli 2021) ini juga menghadirkan pembicara Irma Utari (Founder/owner Yeobo Topokki Indonesia), Richy Hendra (Senior Security Consultant), Mariana Monalisa Marisan (Sekretaris Insos Kabor), Dayu Rifanto (Founder Bukuntukpapua), dan Vidya Ully.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.