Bisnis Harus Bertransformasi Menjadi Online

0

Mimika – Pandemi ini mempengaruhi banyak perubahan untuk kita. Adaptasi kebiasaan baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya, seperti jaga jarak, work from home, tingginya angka pengangguran, dan masih banyak lagi.

“Biasanya jarang pakai masker, sekarang harus menggunakan masker, pembatasan pengunjung pusat perbelanjaan, juga semuanya yang biasa kita interaksi langsung jadi tidak bisa,” Rio Mulyono,  Direktur Utama Andara Lintas Indonesia, saat menjadi pembicara dalam acara Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Mimika, Papua, Selasa (13/7/2021).

Perubahan gaya hidup dan kebiasaan masyarakat tersebut memengaruhi perekonomian Indonesia, terutama di aspek penawaran, permintaan, dan supply chain. Keterbatasan aktivitas sosial membuat bisnis mengalami penurunan omzet disebabkan daya beli masyarakat yang kian menurun. Alhasil, perekonomian Indonesia anjlok, bahkan hampir memasuki resesi ekonomi.  

Menurut data Facebook Obsessive Compulsive Disorder (FBOCD), yang menerapkan survey dari 50 negara, 61% UMKM di Asia Pasifik mendapatkan penurunan penjualan karena pandemi covid.

Untuk membangkitkan perekonomian dan pemulihan dunia usaha, Rio mengatakan UMKM dan sektor perdagangan bisa mulai memaksimalkan digitalisasi. Mulai dari penjualan di media online, pemasaran digital, hingga transaksi non tunai. 

“Pandemi memaksa kita untuk lebih cepat beradaptasi dengan dunia digital. Sekarang, mau tidak mau, kita harus memanfaatkan digitalisasi. Bisnis pun harus bertransformasi menjadi online. Kalau tidak, kita kehilangan peluang,” ujar Rio.  

Selain Gebryn, webinar yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenominfo) bekerjasama dengan Siberkreasi ini juga menghadirkan Sofia Sari Dewi (Fashion Designer, Clozette.id Ambassador, Digital Content Creator), Jackson Yumame (Dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Cenderawasih), dan Bayu Eka Sari.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. 

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *