Peningkatan Infrastruktur Teknologi Digital Mampu Meningkatkan Promosi Wisata dan Produk Lokal

0

Ende – Manfaat luar biasa dari kehadiran dan perkembangan teknologi digital harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk menunjang kehidupan manusia termasuk meningkatkan kesejahteraan perekonomiann masyarakat.

Untuk itu masyarakat diharap mampu meningkatkan kecakapan digitalnya. Sayangnya tak semua sudah sadar apa yang harus dilakukan dan tak semua daerah punya akses yang sama agar masyarakatnya bisa memaksimalkan manfaat dari ruang digital.

Seperti yang terjadi di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih banyak anak muda yang belum sadar dan belum mau serta belum bisa memanfaatkan ruang digital untuk meningkatkan ekonomi diri dan keluarga.

Menurut Raymundus Lullus Rua Lali, Dosen Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Ursulin Ende dalam sebuah Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, Senin 12 Juli 201, masih banyak anak muda khususnya di Kabupaten Ende NTT yang belum sadar akan manfaat luar biasa dari dunia digital.

“Banyak anak muda yang belum sadar bahwa banyak yang bisa dimanfaatkan atau diual lewat media sosial misalnya. Medsos bagia sebagian anak-anak muda masih dipakai hanya untuk eksis pribadi, bikin stori dan lain-lain, memang wajar untuk hiburan tapi selayaknya ada manfaat lain yang bisa dieksplore disamping buat hiburan,” ujar Ray dalam webinar yang dipandu oleh Yulian Noor ini.

Ia mengatakan, anak-anak muda sebaiknya memakai medsos untuk mengangkat kehidupan sosial, ekonomi keluarga selain untuk menampilkan jati diri sendiri. “Ada juga yang membahas kehidupan sosial tetapi belum ada tindak lanjut kegiatan yang berkelanjutan,” imbuhnya.

Padahal medsos bisa dipakai untuk berusaha, mempromosikan produk lokal, mempromosikan pariwisata sehingga bisa terkenal di level nasional dan internasional. Ia mengatakan memang hal ini perlu sinergitas atau kerjasama serius dari banyak pihak.

Kebanyakan sinetron melihat vlog orang kurang berpikir berusaha. Untuk mempromosikan produk lokal pariwisata sehingga terkenal di level nasional dan internasional.

Ia juga meminta pemerintah untuk meningkatkan lagi kesiapan infrastruktu dan kesiapa SDM untuk mempercepat proses digitalisasi di Ende dan NTT secara umum. “Ada anak muda yang sudah punya kesadaran tapi tak didukung infrastruktur yang baik padahal digitalisasi bisa mendatangkan keuntungan pada pihak pihak yang paling lemah di pelosok. Banyak orang tak bisa jual produk karena susah infrastruktur,” bebernya.

Ia juga mengatakan bahwa skill digital sangat penting untuk mendukung banyak hal. Untuk itu ia menegaskan pada masyarakat Ende khususnya anak anak muda agar jangan pernah berhenti belajar untuk meningkatkan kemampuan digital.

Sementara itu pembicara lain Abang Suluh Husodo,  CEO MAXPLUS selain manfaat yang didapat dari dunia digital, kita juga perlu waspada efek negative yang menyertainya termasuk ancaman kejahatan digital yang marak di masyarakat.

Untuk itu ia mengatakan masyarakat juga perlu untuk mengenali dan memahami apa itu rekam jejak digital. “Rekam digital itu bisa kejam karena jika kita sudah terlanjur memposting sesuatu, hal itu aka nada terus sampai kapanpun, jika kita sempat memposting sisi negative maka beberapa tahun kemudian bisa dimunculkan lagi dan akan merugikan kehidupan kita,” ujar Abang.

Untuk itu, Abang menyarankan kita juga paham soal ruang publik dan ruang privasi. DIkatakannya meskipun akun kita milik kita tetapi semua hal yang kita posting di internet sehingga dapat dibaca oleh banyak orang sudah masuk dalam ranah ruang publik.

Sementara itu meskipun perbincangan japri di washap antara dua orang adalah ruang privasi tetapi bisa juga bersifat ambigu artinya menjadi ruang publik kalau perbincangan di screenshot dan disebarkan lagi.

Abang juga mengatakan karenanya amat penting menjaga keamanan digital di dunia maya khususnya untuk anak-anak.  Untuk itu ia mengatakan banyak hal positif yang bsia di share di ruang publik media sosial. “Unggah, komen bagikan hal positif ataupun hal-hal inspiratif di ruang publik karena jejak digital itu kejam. Suatu saat jika kita mengeshare hal-hal negative, belasan tahun kemudian bisa ditampilkan kembali dan mencoreng citra diri,” sarannya.

Sementara itu, pengguna medos juga wajib menahan diri untuk tidak membagian ataupun mengunggah hal-hal negative seperti postingan menyerempet SARA, ujaran kebencian, keluhan, postingan rahasia, masalah pribadi dan umpatan kemarahan.

“Yang perlu dicamkan adalah jangan pernah telanjang (tak berbusana-red) di depan kamera untuk alasan apapun termasuk alasan untuk konsumsi sendiri, untuk pacar dan untuk lainnya Tidak Boleh!’

Dijelaskannya bahwa jika kita mmeposting hal-hal negative di dunia maya maka suatu saat hal ini akan merusak adanya kerjasama, merusak perekrutan, merusak hubungan asmara, merusak citra diri dan akan muncul konsekuensi hukum.

Selain Raymundu dan Abang, juga hadir pembicara lain yaitu Dr. Rafael Oktavianus Byre, Wakil Deka Universitas Flores, dan Aulia Qalbi sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *