Empat Langkah Mulai Karir Sebagai Influencer ala Nannette Jacobus
Paniai – Perkembangan teknologi telah membuka banyak peluang baru, termasuk menumbuhkan banyak profesi baru. Berkat perkembangan teknologi, seseorang yang tidak memiliki barang dan gudang, bisa membuka ‘toko virtual’ dan menjadi pedagang di dunia digital.
Perkembangan teknologi juga telah menjembatani profesi prestisius lain, yaitu munculnya budaya influencer.
Di Indonesia, tidak sedikit anak muda yang bercita-cita menjadi influencer media sosial, dan mencari mata pencahatian di sana.
Dikatakan oleh Nannette Jacobus, Account Manager Frente Indonesia, penting bagi setiap individu yang ingin memiliki karir di dunia digital untuk mengetahui dan menyadari pentingnya personal branding.
Menurut Nannete, personal branding biasanya fokus kepada keahlian kita dalam pencapaian sesuatu. Personal branding juga memiliki visi misi dan tujuan luas yang membutuhkan pemanfaatan secara berkala dan terus menerus.
Berbicara dalam acara webinar Indonesia #MakinCakapDigital Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Paniai, Papua, Senin (19/7/2021), setidaknya ada empat cara agar untuk memulai karir sebagai influencer hingga akhirnya bisa berkolaborasi dengan sebuah brand.
Pertama dan yang paling penting, menciptakan personal branding itu sendiri. “Tetapi tetap harus menjadi diri sendiri dan terus menonjolkan diri,” katanya.
Misal ia menyebut bagaimana Papua memiliki alam yang sangat indah. Seseorang dari Papua yang ingin berkarir di dunia digital, bisa menjadikan keindahan alam Papua sebagai personal branding-nya.
“Papua ini memiliki alam luar biasa. Itu menurut aku sudah menjadi kelebihan untuk orang Papua dan bisa dijadikan personal branding identitas di media sosial,” tambahnya.
Kedua, fokus membuat konten berkualitas. Nannette menyebut, membuat konten berkualitas tak selalu memerlukan peralatan canggih seperti kamera berharga puluhan juta.
“Bikin konten berkualitas tidak perlu menggunkan peralatan canggih. Cukup menggunakan handphone dan aplikasi yang tepat, sudah bisa membuat konten berkualitas.”
Ketiga, penting untuk membuka hubungan dengan brand. Pengguna media sosial bisa mulai melakukan pdkt dengan brand lewat fitur ‘tandai’ akun resmi brand di media sosial.
Buat unggahan repetitif yang pada akhirnya dapat menjadi benchmark pengguna di media sosial, hingga membuat pengguna dikenali oleh brand tersebut. Alih-alih hanya mengunggah bagian dari hobi, pengguna bisa saja mendapat tawaran kolaborasi di kemudian hari.
Keempat dan yang tidak kalah penting, buat rate card menarik dengan harga yang masuk akal. Nannette sangat mengimbau pemula untuk mencari harga rate card para influencer pemula, yang menurutnya, sudah bisa diketahui di internet.
“Bikin rate card menarik dan jangan sampai merusak pasaran. Maksudnya harga masuk akal, jangan terlalu tinggi atau terlalu rendah,” tambahnya.
Dari keempat langkah tersebut, juka dilakukan secara baik dan persisten, maka karir di dunia digital akan terbuk luas.
Nannete Jacobus yang juga kerap terjun dan bergabung sebagai relawan kemanusiaan hadir dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Paniai Papua bersama narasumber lain yaitu Chika Mailoa, Natan Naftali Tebai, dan Sofia Sari Dewi.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.