Selama Pandemi Penggunaan Dompet Digital Meningkat 24 Persen

0

Maybrat Papua Barat – Penggunaan dompet digital kini menjadi salah satu alternatif bagi pembayaran sehari-hari. Sejumlah masyarakat juga banyak memilih menggunakan dompet digital, karena kemudahan dan promo yang diberikan. 

Belakangan, bahkan, juga makin banyak aplikasi yang menawarkan layanan dompet digital. Tapi, ternyata dompet digital telah ada cukup lama di Indonesia. 

Dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital, Wilayah Maybrat, Papua Barat, Grace M Moulina, Head of Marketing Communications Financial Company, mengungkapkan fakta menarik tentang dompet digital.

“Tahun 2014 itu Indonesia mengeluarkan kampanye Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). Salah satu kebijakannya adalah penggunaan e-money untuk berbagai layanan, seperti tol, parkir, dan moda transportasi publik,” kata Grace, Rabu, (28/7/2021). 

Grace melanjutkan, barulah pada tahun 2019 pemerintah kemudian mencangkan QRIS (Quick Response Indonesia Standard) sebagai salah satu upaya penggunaan cashless untuk opsi pembayaran. 

“Opsi ini menjadi solusi metode pembayaran penggatu kartu debit dan kredit bagi 65 juta UMKM di Indonesia,” kata dia. 

Selanutnya, per tahun 2020, ada 40 layanan e-wallet berbasis aplikasi yang diizinkan di Indonesia. Grace mengatakan, bahwa 19 di antaranya dapat menggunakan QR Code untuk melakukan pembyaran. 

“Menurut catatan Bank Indonesia, selama pandemi, Penggunaan uang e-money atau dompet digital meningkat 24,42 persen,” Ujar Grace. 

Dalam kesempatan itu, ia juga sempat menyampaikan cara memilih dompet digital yang aman. Di kesempatan yang sama, Richy Hendra, Senior Securiy Enginer Maxplus, juga menjelaskan tentang phising. 

Ricky mengatakan, phising menjadi salah satu aktivitas yang berpotensi membahayakan di dunia digital. Oleh sebab itu, itu juga menyampaikan sejumlah tips mengenali dan mengindari phising di dunia digital. 

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Siberkreasi.

Webinar di wilayah Maybrat, juga menghadirkan pembicara, Risvan, Kasubid Perpustakaan dan Ainun Auliah sebagai Key opinion Leader.  

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *