Jaga Anak Anda dari Dampak Negatif Internet dengan Cara Ini

0

Kabupaten Sumbawa – Keberadaan internet menjadi tantangan besar bagi orangtua. Meski dapat bermanfaat sebagai sarana informasi dan komunikasi, internet juga membawa banyak dampak negatif bagi anak-anak dan remaja, seperti situs-situs porno yang mudah diakses, beragam risiko kejahatan digital, hingga cyber bullying.

Akan tetapi, menjauhkan anak dari gawai bukanlah jawaban untuk melindungi mereka dari dampak negatif internet. Pasalnya, anak-anak akan tumbuh besar dalam dunia digital yang identik dengan internet dalam banyak aspek-aspek kehidupannya.  

“Anak-anak generasi Z dan alpha bisa dibilang digital native, mereka akrab dan terbiasa bersentuhan dengan teknologi. Kita tidak mungkin mencegahnya. Namun, orangtua bisa memantau penggunaan internet atau media sosial si buah hati agar terhindar dari dampak negatifnya,” ujar Gebryn Benjamin, lead creative strategy Frente Indonesia dalam acara Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Senin (26/7/2021). 

Untuk mengajari anak menghindari bahaya internet dan media sosial, orang tua perlu menambah ilmu pengetahuan teknologi yang mungkin sebelumnya pernah di pelajari. Ini perlu karena perkembangan digital dan teknologi sekarang yang akan selalu berkembang.

“Alhasil, cara mendidik dan mengasuh anak-anak berubah seiring perkembangan jaman. Efeknya tugas dan tanggung jawa orang tua dinilai semakin penuh tantangan, dan repot karena perlu lebih aware dalam menjaga keamanan anak-anak dalam bermain internet,” tambahnya.

Gebryn mengatakan setiap orang tua harus berupaya menjadi orang tua yang cerdas agar kita lebih pintar dari anak. “Menjadi orang tua cerdas dengan menambah wawasan orangtua tentang membesarkan dan mendidik anak, jika cara kita mendidik anak tidak baik, jangankan di dunia maya pastilah tak akan berhasil juga di dunia nyara. Dunia nyata berantakan apalagi digital,” ujarnya.

Karenanya ia memberi tips untuk mengawasi anak-anak di dunia digital. Diantaranya adalah dengan tetap menjalin komunikasi yang baik dan hangat, selalu cari informasi tentang perkembangan teknologi. Bisa juga dengan menggunakan platform yang sudah punya reputasi baik terkait keamanan pengguna pada gawai anak

“Cari tahu tentang aktivitas anak (media, game, sosmed dan chat), jauhkan dari aplikasi dan sosial media yang belum layak, temani anak saat akses internet dan batasi waktu dan akses penggunaan dan ajari anak untuk membuat sandi yang aman,” kata Gebryn. 

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Siberkreasi menyelenggarakan Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital. Webinar kali ini dilakukan di wilayah Kabupaten Sumbawa, NTB, Senin (26 Juli 2021). 

Selain Gebryn, webinar kali ini juga menghadirkan Shinta Esabella, dosen program studi teknik informatika Universitas Teknologi Sumbawa, M. Ikraman, ketua lembaha perlindungan anak Kabupaten Sumbawa, dan Wicha Okta Riska sebagai key opinion leader. 

Dengan acuan 4 pilar utama yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Selain itu juga merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *