Digital Skills Bisa Jadi Senjata untuk Menghadapi Pandemi
Lombok Barat – Di masa pandemi ini kecakapan digital sangat diperlukan karena sebagian besar kegiatan dilakukan secara online. Hal tersebut disampaikan oleh Hendrik Setiodithiyo sebagai Head of Marketing The Goods Dept saat menjadi pembicara dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Kamis (19/8/2021). Ia juga menyampaikan bahwa penguasaan skill digital di era ini dapat memberikan banyak manfaat.
Dalam paparannya, Hendrik menjelaskan setidaknya terdapat 4 kecakapan yang penting dikuasai di era digital, yaitu:
1. Penguasaan software dan hardware
Hendrik mengatakan, mempunyai perangkat digital tanpa menguasainya itu sangat disayangkan karena hal ini merupakan dasar. Dengan mengasai penggunaan software dan hardware akan bermanfaat untuk mencari ilmu di dunia digital. Misalnya dalam perangkat keras (hardware) yang kita miliki terdapat perangkat lunak seperti Facebook, Google, Instagram, dan Whatsapp.
“Untuk menguasai software dan hardware hanya dengan memahami fungsi dari setiap tools yang ada pada perangkat kita. Fokus juga pada tujuan terkait sesuatu yang ingin dipelajari, dan jangan ragu untuk bertanya kepada orang yang lebih ahli,” tuturnya
2. Menggali informasi di media digital
Hendrik mengatakan, segala yang ada di internet seperti perpustakaan. Akan tetapi, semua informasi yang disediakan belum tentu benar, berfungsi, dan berguna bagi kita. Ia mengatakan, kalau dalam pencarian informasi melalui internet tidak tepat, memungkinkan bagi kita mendapat misinformasi atau hoaks.
Hoaks mudah tersebar pun didasari sifat bawaan manusia saat menemukan sesuatu yang terlihat menarik dan mudah membagikannya pada orang lain. Padahal, belum tentu apa yang kita dapatkan adalah informasi yang valid.
3. Kolaborasi dan komunikasi digital
Komunikasi dan kolaborasi digital di era ini sangat penting karena bisa memangkas jarak yang ada. Orang bisa bertemu dan berkomunikasi secara virtual meski berada dalam jarak yang jauh. Hendrik mengatakan, layaknya webinar Literasi Digital ini yang telah menerapkan kolaborasi dan komunikasi dengan memanfaatkan teknologi digital.
Dalam memudahkan kolaborasi dan komunikasi kita juga bisa memanfaatkan platform yang telah tersedia. Misalnya, Google Workspace dan Microsoft 365 yang digunakan untuk bekerja jarak jauh. Hal ini karena kedua platform bisa menyediakan fitur untuk mengerjakan sesuatu secara berbarengan. Acara pertemuan secara daring bisa menggunakan Zoom, Google Meet, dan Microsoft Teams.
“Ini juga merupakan salah satu bentuk kolaborasi dan komunikasi di era digital karena banyak dimanfaatkan untuk pendiidkan, bekerja, bahkan seminar,”
4. Memahami bisnis marketing dan networking digital
Tidak semua bisnis bisa didigitalkan, tetapi semua bisnis bisa dipasarkan secara digital. Misalnya dengan menaruh lokasi dan nama toko pada Google, maka akan memudahkan orang lain untuk mencarinya.
Pada marketing digital kita harus memahami target pasar. Dengan mengetahui media sosial yang sering dipakai dan konten yang menarik. Kemudian juga, kita dapat mempelajari cara bercerita dalam membuat konten serta melatih kreatifitas. Konten yang dibuat boleh terinspirasi dari orang lain, tetapi tidak boleh menjiplak atau plagiasi.
Ia mengatakan, mempelajari segala hal digital dimulai dari sekarang. Hal ini karena, dengan mempelajari media digital di era ini, dapat membuat kita mengembangkan inovasi sebagai pembeda antar satu individu.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Lombok Barat, NTB, Kamis (19/8/2021) juga menghadirkan pembicara, Hendrik Setiodithiyo (Head of Marketing The Goods Dept), Adinda Atika (VP Bussiness Development), Abdul Karim (Dosen Fakultas Ushuluddin), dan Wicha Riska (Key Opinion Leader).
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.