Cara Memanfaatkan Media Sosial di Masa Pandemi
Sorong Papua -Pandemi melahirkan gaya hidup baru yang mengakibatkan seluruh manusia harus beradaptasi dan mengandalkan penggunaan teknologi dan internet. Di era ini juga, media sosial menjadi sebuah platform yang berdampak bagi keseharian masyarakat, seperti bersosialisasi, mencari informasi, hiburan, dan lainnya.
Sri Rahma Dani atau Rahma selaku Key Opinion Leader menjelaskan media sosial merupakan platform berbasis internet yang memudahkan pengguna membuat dan berbagi konten berisi informasi, opini, minat, dan lain-lain. Konten yang dibagikan dalam konteks beragam, seperti sindiran, edukatif, informatif, dan semacamnya.
“Ada dua sisi media sosial yang berdampak positif dan negatif. Dampak positifnya bisa dirasakan banyak kalau kita sebagai pengguna bisa membawa ke sisi positif,” ungkap Rahma dalam Webinar Literasi Digital di wilayah Kabupaten Sorong, Papua Barat, Senin (6/9/2021).
Dalam media sosial, jarak dan waktu bukan menjadi masalah. Hal ini pun menjadi dampak positif kehadirannya. Selain itu, penyebaran informasi di media sosial berlangsung secara cepat. Di platform ini kita juga bisa menyalurkan bantuan, memperluas pergaulan, mempererat tali silaturahmi, memudahkan berinteraksi, serta mengekspresikan diri.
“Banyak sekali media sosial yang bisa digunakan untuk survive di masa pandemi. Tren media sosial yang berkembang dan marak digunakan masyarakat ada Tiktok, Facebook, Instagram Reels,” ujar Rahma.
Nyatanya, tren media sosial ini membuka peluang bagi kita untuk menjadi produktif dengan memanfaatkan media sosial. Di antaranya, menjadi penulis lepas, membuka toko online reseller atau dropshipper, bahkan membuat karya atau kerajinan tangan sendiri. Kegiatan-kegiatan tersebut tentu bsia menghasilkan pundi rupiah bagi kita. Rahma mengatakan, selain melakukan kegiatan tersebut kita juga harus menemukan cara baru untuk beradaptasi dengan perubahan situasi dan kondisi yang terjadi saat ini.
Perihal bisnis sendiri, Rahma mengatakan terdapat berbagai cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas bisnis di media sosial. Pertama, membangun rencana pemasaran berbasis konten dengan memahami target pasar kita secara spesifik. Target ini meliputi usia, jenis kelamin, minat, hingga kebutuhan. Kedua, mengetahui apa yang harus dibagikan di media sosial. Ia mencontohkan, pada platform Instagram penggunanya lebih mementingkan visual.
Ia melanjutkan, cara ketiga yakni mengunggah konten di media sosial secara efektif. Menurutnya, kita harus mengetahui peak time atau waktu puncak di setiap platform media sosial. Keempat, memperhatikan konten yang mendapat respon terbanyak. Dengan ini kita bisa melihat jenis konten yang paling menarik bagi audiens serta banyaknya engagement. Kelima, memberikan audiens penawaran spesial. Penawaran bisa berbentuk diskon, giveaway, dan hal lain yang bisa memancing seseorang untuk mampir ke media sosial kita. Bisa juga menggunakan jasa influencer untuk meningkatkan brand awareness dari produk yang kita jual.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Sorong, Papua Barat, Senin (6/9/2021) juga menghadirkan pembicara, Nurul Amalia (Pramugari Saudi Airlines, Digital Content Creator, Forex Trader), Aditya Rahmana Sani (Founder Briefer.id), dan Desi Karunia O. Sentul (Tutor Bahasa Inggris).
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.