Publik Butuh Informasi Cepat, Humas Pemerintahan Dituntut
DENPASAR – Peran Humas di lembaga pemerintahan memiliki peranan penting dalam membantu memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi terlebih di saat krisis.
Coorporate Communication Vice President PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Eva Chairunissa mengatakan setiap lembaga pemerintahan pasti sudah pernah mengalami krisis managamen
Dia menambahkan, sebagai orang Humas atau Public Relations tentunya, sudah semestinya untuk dekat dengan wartawan.
“Kita harus mau repot,Menelepon wartawan, ngopi bareng dengan mereka. Jika mereka butuh informasi, pasti akan hubungi kita. Sebaliknya, bila ingin menyebarkan berita, pasti akan dibantu,” kata Eva, dalam acara Workshop Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), di Sanur, Bali.
Menurut Eva, salah satu kunci keberhasilan PT KCI yang mengoreasikan kereta Jabotabek hingga Cikarang dan Rangkas Bitung (Banten), adalah dekat dengan wartawan.
“Kalau kita tak dekat dengan mereka, akan sulit menyampaikan informasi yang kita inginkan,” katanya menambahkan.
Bahkan, jika sedang terjadi krisis, Eva menyarankan agar Humas tak segan-segan untuk membuat press release dalam sehari.
“Sampaikan terus perkembangan yang terjadi,” katanya menyarakan.
Langkah dilakukan PT KCI itu bukan tanpa alasan. Sekarang ini, masyarakat membutuhkan informasi yang cepat, yakni melalui media berita online atau media sosial.
“Media-media online itu sehari bisa memberitakan berkali-kali, jika kita tidak siapkan bahan berita, informasinya bisa ke mana-mana,” tutur Eva yang pernah berkali-kali mendapat penghargaan sebagai Coorporate Communication terbaik dari berbagai lembaga ini. “Sebagai orang humas, kita harus mampu mengendalikan situasi krisis agar bisa menjadi berita yang menguntungkan lembaga,” tutur Eva.
Eva memuji langkah cepat dan tepat yang diambil Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, pasca kejadian rubuhnya tiang penyangga tol Becakayu di Jakarta, Februari silam.
“Berita yang berkembang ke arah positif, bisa langsung mereda” kata Eva.
Selain itu, Eva juga merekomendasi untuk setiap pimpinan lembaga pemerintah sering mengadakan kunjungan ke kantor media massa.
“Media visit sangat bermanfaat untuk kita di bidang Humas. Selain bisa berkenalan dengan pimpinan media, kita bisa dekat dengan para redaktur atau produser program berita,” sarannya lagi.
Yang tak kalah penting, bagi Eva, dalam setiap keadaan krisis yang punya potensi merugikan masyarakat, maka tidak malu untuk meminta maaf.
“Dengan cara meminta maaf, masyarakat memahami kita sedang berusaha memperbaiki keadaan. Jangan malu untuk meminta maaf, tapi kita melakukan langkah-langkah perbaikan,” katanya.
Diketahui, Workshop Komunikasi Publik Kementerian PUPR mengambil tema “Manajemen Isu dan Komunikasi Krisis”, diikuti peserta dari Balai dan Unit Kementerian PUPR dari seluruh Indonesia. Workshop ini diselenggarakan Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR bekerja sama dengan Spora Communication.
Ketua Panitia Pelaksana Indah Agustina Dewi, mengaku puas dengan semangat peserta yang rela sampai larut malam mengerjakan tugas. Selain itu, peserta juga antusias saat diberikan tantangan liputan dengan mengelola media sosial.
“Semoga ilmu yang didapatkan selama Workshop ini, bisa diterapkan dengan baik, “ katanya.
Selain mendengarkan pemaparan Juru Bicara Presiden Johan Budi SP dan Eva Chairunisa, peserta juga melakukan peliputan ke pembangunan underpass Simpang Tugu Ngurah Rai, pembangunan Waduk Muara Nusa Dua, dan pengamanan Pantai Sanur. Peserta juga akan diminta mempublikasikan hasil liputannya di media sosial. (*)