Jangan Pernah Unggah Hal ini di Media Sosia, Pakar Ingatkan Bahayanya
Morotai Maluku – Kehadiran media sosial menawarkan kebebasan dalam mengekpresikan diri yang seringkali tidak disadari oleh banyak orang.
Meski dengan media sosial orang lebih leluasa untuk mengunggah berbagai hal, namun, menurut CEO Maxplus, Abang Suluh Husodo, penting bagi masyrakat untuk bisa memahami batasan antara raung privat dan bukan.
“Kalau ruang privat itu artinya semua hal yang hanya dibaca dua orang saja, seperti chat pribadi, atau email,” kata Abang Suluh dalam Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Morotai, Maluku Utara, Kamis, (29/7/2021).
Untuk itu, ia juga memberikan saran hal yang sebaiknya tidak diunggah di media sosial. Salah satunya ialah unggahan yang berpotensi menyinggung SARA.
“Karena nanti banyak yang terluka, seks agama ras dan antar golongan, beserta ujaran kebencian ini sebaiknya dihindari,” kata Abang Suluh.
Hal lain yang juga sebaiknya tidak diunggah ialah keluhan yang terus menerus, infomrasi yang sifatnya rahasia dan atau pribadi.
“Janganlah posting rahasia, misal kita lagi rapat sama si ini, lalu diposting, itu jangan seperti itu,” kata Suluh.
Selanjutnya, ia juga menyarankan untuk tidak telanjang di depan kamera. Karena banyak risiko yang mungkin timbul dari aktivitas telanjang di depan kamera.
“Iya kalau kamera tidak disadap dengan orang lain, dan kita lagi telanjang ya kita di foto, nanti dicapture dan divideo nanti semua terekam,” ujar dia.
“kalau kamu diposting dan diancam bagaimana?”
Abang suluh melanjutkan bahwa ada risiko yang mungkin terjadi ketika mengunggah sesuatu yang bersifat pribadi. Ia mengigatkan bahwa jejak digital itu bersifat abadi.
“Konsekuensinya merusak kerjasama, meruak perekrutan ketika ingin bekerja, bisa juga merusak asmara, sampai ke konsekuensi hukum,” kata dia
Dalam kesempatan, Project Leader of Napoleon Production, M Attar Abubakar juga menyampaikan cara untuk bisa menghargai karya orang lain di media sosial.
Beberapa saran yang diberikan oleh Attar antara lain, memberikan komentar postifi, memberikan saran dak kritik yang seimbang hingga ikut membantu mempromosikan.
Webinar literasi digital wilayah Morotai, Maluku Utara ini, juga menghadirkan pembicara, Ketua Genpi Maluku Utara, Muhammad Sofyan Ansar dan Key Opinion Leader, Sri Rahma Dani.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.