Ingin Coba Investasi Aset Kripto? Jangan Salah Pilih Platform Digital Ya
Nabire – Investasi aset kripto kian populer dan dianggap bisa menghasilkan untung besar. Apa benar demikian?
Menurut COO Tokocrypto, Teguh Harmanda, investasi aset kripto bisa menjadi sumber keuntungan asal dilakukan dengan baik dan benar.
Sebab menurut Teguh, kekinian banyak penipu dengan niat buruk menjebak investasi aset kripto pemula.
“Banyak aset kripto tidak memiliki izin tapi dijual bebas, tanpa platform digital, dan dijual eceran,” tutur Teguh, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Nabire, Papua, Kamis (29/7/2021).
Teguh mengatakan saat ini, investasi aset kripto sudah legal di Indonesia. Meski begitu, calon investor tetap hari melakukan riset, termasuk riset tentang platform digital yang akan digunakan.
Pertama-tama, calon investor wajib mengecek legalitas dari platform investasi yang dipilih. Pastikan platform terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI).
Selanjutnya, tentukan juga tujuan dari investasi yang akan dilakukan. Penting juga bagi calon investor untuk memahami profil risiko pribadi.
Selanjutnya, wajib memantau perkembangan investasi secara teratur. Di saat bersamaan, calon investor juga wajib melakukan diversifikasi atau pembeda jenis investasi.
“Jadi misalnya sudah investasi di aset kripto. Boleh lirik investasi jenis lain seperti reksadana atau saham, atau bahkan emas,” paparnya.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.
Webinar hari ini juga mendatangkan Lia Arianti Founder Momomaru, Fred Kees Charles Bundah Program Manager Black Pearl Network, dan Adelita sebagai key opinion leader.