Meluasnya Literasi Digital Jadi Angin Segar untuk Masyarakat Indonesia
Badung bali- Akibat pandemi, banyak bidang pekerjaan yang terdampak dan penghasilannya dan perekonomian warga anjlok hingga ke titik terendah dalam sejarah bencana apapun. Contohnya dunia pariwisata Indonesia khususnya Bali tiarap alias mati suri.
Banyak orang terdampak tak hanya para pakerja saja tetapi juga para pengusaha di segala lapiran pengusaha. Menurut Chyntia Andarinie, Founder Mom influencer ID, dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Badung, Bali, Selasa 10 Agustus 2021, karenanya setiap orang wajib beradaptasi di masa pandemi.
“Kita harus bisa beradaptasi, istilahnya adalah daripada kita mengutuk kegelapan lebih baik menyalakan lilin, mengexplorasi keterampilan kita agar bisa bertahan di masa sulit,” ujar Chyntia dalam webinar yang digelar oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerjasama Siberkreasi.
Contohnya, adaptasi ini kita alami saat work from home sebelumnya mungkin masih bisa bertatap muka secara langsung bekerja dengan seperti biasanya datang ke kantor. Tapi sekarang kita bisa memanfaatkan teknologi sesuai dengan kemampuan kita masing-masing. Selain itu sekolah atau kuliah daring yang terpaksa kita lakukan karena harus menjaga jarak dan mengurangi kerumunan.
“Kita jadi lebih melek digital, awalnya mungkin tak biasa tetapi ada banyak kemudahan yang kita dapat misalnya kita tak butuh banyak waktu harus menempuh jarak jauh untuk bertemu dengan orang sari seluruh Indonesia. Misalnya seperti zoom ini, biaya dan waktu pertemuan bisa dipangkas,” ujar Chyntia dalam webinar yang dipandu oleh Yulian Noor ini.
Untuk itu ada banyak manfaat melek digital yang harus kita raih yaitu kita bisa jadi lebih bisa berpikir kritis kreatif dan inovatif. Selain itu cara berkomunikasi kita bisa berjalan dengan lebih lancar. Juga bisa memperluas jaringan dan menambah teman baru dari berbagai wilayah dan negara. Selain itu melalui media massa juga dapat memperkaya keterampilan serta kita bisa belajar lebih cepat dan efisien.
Ia juga mengatakan mengapresiasi langkah Kemkominfo yang menargetkan pada tahun 2024 akan ada 50 juta masyarakat Indonesia yang terliterasi digital dan cakap digital. Dan per Agustus 2021 sudah ada 5784 kegiatan di 34 provinsi.
“Ini adalah sebuah angin segar untuk kita dimana literasi digital sudah meluas dan belum ada kegiatannya yang sebanyak ini. Banyak juga webinar dari komunitas dan instansi lain untuk memperkaya wawasan kita,” katanya.
Selain itu banyak yang kita bisa dapatkan lewat internet. Semisal mencari berita yang lagi happening atau tengah trend sekarang kita cari beritanya kita baca kita bisa untuk mencari informasi yang lainnya kita bisa belajar tentang hal-hal baru di internet.
“Berdasarkan sebuah artikel di media ada 2,5 juta lapangan pekerjaan baru dengan keterampilan yang berhubungan dengan digital. Jumlah ini luar biasa dan ini kesempatan kita untuk terjun untuk bekerja di ranah digital,” ujarnya.
Selain itu sistem pekerjaan saat ini dengan peluang pekerjaan digital memanfaatkan perkembangan teknologi dan mendukung sistem bekerja dari rumah. Sehingga banyak tren pekerjaan yang bisa dilakukan di rumah saja, seperti blogger yang membutuhkan wawasan luas, ide segar dan update perbendaharaan kata yang banyak.
Ada juga tren kerja sebagai vlogger yang membutuhkan keterampilan cakap mengoperasikan kamera, editing video sederhana, public speaking dan percaya diri. Juga profesi illustrator peluang pekerjaan di ruangan itu sangat besar kebutuhan pasarnya. Untuk illustrator, keterampilan yang dibutuhkan adalah artistik atau aksi berjiwa seni dan dapat menggunakan perangkat lunak atau software.
Yang paling banyak dibutuhkan juga adalah sosial media spesialis yang membutuhkan keterampilan estetika visualdan kemampuan menyusun caption serta paham trend.
Untuk memulai profesi yang tengah tren ini yang harus dimulai adalah temukan bidang yang diminati dan memanfaatkan sumber informasi yang terpercaya untuk memperdalam skill serta bangun portofolio dan perluas jaringan relasi. “Dan semuanya terkoneksi saling menginspirasi saling memberikan dampak positif untuk kehidupan yang lebih baik tidak ada orang yang tertinggal.”
Selain Chyntia sejumlah pembicara lain yang berbagi wawasan adalah Chris Jatender Kaprodi Teknik Informatika STTI STIENI, Ni Made Kariati, S.Kom M.Cs Dosen Politeknik Negeri Bali dan Putri Masyita sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.