Sikap Positif, Kreatif, dan Aman di Internet
Sumba Barat -Internet dan pesatnya teknologi memberikan banyak manfaat bagi kehidupan kita. Di era revolusi industri 4.0, internet memudahkan kita dalam mendapatkan informasi dan edukasi. Kita bisa mencari referensi ilmu, sekolah daring, dan melakukan webinar.
Kemudian, internet bisa kita jadikan sebagai sarana hiburan secara online. Hiburan ini hadir dalam bentuk video, games, musik, atau bahkan mencari tempat untuk berlibur melalui fitur maps di internet. Internet bisa dijadikan juga media berbisnis, termasuk di dalamnya merekrut pegawai, berjualan online, dan pemasaran.
“Bicara masalah informasi atau konektivitas, seseorang di ruang digital bisa berbagi informasi dan komunikasi dengan koneksi internet. Kita bisa mendekatkan yang jauh, tetapi terkadang menjauhkan yang dekat. Karena itu, kita harus tahu tempat dan waktu menggunakan internet, bukan saat sedang bercengkrama secara langsug,” ujar Ichal Muhammad seorang public figure dan key opinion leader di Webinar Literasi Digital, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur, Jumat (17/9/2021).
Untuk menjadikan internet positif, kreatif, dan aman, masing-masing pengguna bisa memperbanyak konten-konten positif. Tujuannya juga untuk mengubur konten negatif yang tidak kalah banyak dibandingkan konten positif itu sendiri. Kreativitas kita diinternet bisa digunakan dengan membuat konten berbentuk edukasi, games, dan lainnya.
“Saring sebelum sharing juga dibutuhkan dalam menggunakan internet. Sifat kritis ini dibutuhkan karena masih banyak oknum yang menggunakan media sosial sebagai ajang menyebarkan kebencian, berita buruk, hoaks, dan penipuan berkedok amal, investasi. Jadi kita sebagai pengguna harus memfilter informasi dan mencari kebenarannya dulu,” ungkapnya.
Bahasa sebagai simbol komunikasi perlu digunakan dengan baik di ruang digital. Terutama pada bahasa tulis yang kerap menyebabkan salah makna. Gunakan bahasa yang sesuai, sopan, serta memperhatikan tanda bacanya sebagai sebuah intonasi.
Hal terpenting, kita perlu menghargai sesama pengguna internet. Menurut Ichal, jangan pernah merasa paling benar dan paling pintar di ruang digital. Hal tersebut bertujuan agar kita tidak menyinggung perasaan orang lain yang juga sesama pengguna internet. Karena tidak bisa mengatur apa yang orang lain pikirkan dan tafsirkan, kita perlu bersikap fleksibel dan siap sedia untuk meminta maaf.
Selain itu, menjaga privasi kita dengan baik dengan tidak mengunggah identitas pribadi kita dan orang lain di ruang digital. Semua itu dilakukan untuk menjaga keamanan dan keselamatan diri kita serta orang lain.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT, Jumat (17/9/2021) juga menghadirkan pembicara, Andrew Paulo (Forex Trader), Forita Djadi (Pemilik Dava Wedding & Event), Yulite Marriksa Rade Dima dan (Kepala Sekolah SMPTK Wae Kapoda).
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.