Tips Menghindari Phising di Internet

0

Belum – Majunya era digital, memiliki pengaruh positif dan negatif bagi masyarakat. Pengaruh positif yang diberikan adalah kemudahan kita melakukan hampir semua kegiatan secara efektif dan efisien. Tetapi pengaruh negatif yang diberikan juga ada. 

Salah satu dampak negatifnya adalah Phising, yang berarti pencurian informasi pribadi atau data dengan menyamar sebagai perusahaan atau kerabat terdekat. Tujuan utama Phising itu sendiri adalah untuk mencuri tada pribadi dan detail bank Anda. 

“Ada email masuk dari yang tidak dikenal, jika Anda meng-klik tautan tersebut. Anda akan dibawa ke situs website palsu, yang meminta informasi seperti detail kartu, kode UPI, dan detail bank lainnya. Selain kerugian pencurian data juga akan menyebabkan serangan virus pada gadget yang digunakan,” ujar Descha Muchtar, Founder Indopinups dan CSE Educator, saat menjadi pembicara dalam acara Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Selasa (6/7/2021).  

Lantas, bagaimana cara menghindarinya?

Ada sejumlah langkah yang bisa dilakukan untuk menghindari phising. Descha pun membagikan tipsnya. Pertama, jangan merespon email atau telepon yang meminta data pribadi Anda. Kedua pastikan untuk mengunjungi alamat website yang benar.

Ketiga, amankan gawai dan komputer dengan antivirus. Keempat cari informasi sebanyak-banyaknya tentang Jasa Keuangan abal-abal. Kelima cermat, dan teliti ketika menerima e-mail atau telepon.

Kejahatan dunia maya atau cybercrime umumnya mengacu kepada aktivitas kejahatan dengan komputer atau jaringan internet sebagai unsur utamanya. Salah satu jenis cybercrime adalah penipuan online. 

Penipuan online yang menggunakan internet untuk keperluan bisnis dan perdagangan sehingga tidak lagi mengandalkan basis perusahaan yang konvensional yang nyata. 

“Misalnya, ada lelang di Instagram, website, ada barang-barang bagus yang penawaran nya sangat murah dari sepatu yang bermerek. Mulai dari 50ribu, selanjutnya ada penawar seharga 100ribu dan ada kita sebagai penawar tertinggi yaitu 150ribu. Bisa jadi ada salah satu komplotan dalam lelang tersebut, sehingga kita perlu berhati-hati. Belum tentu juga barang yang didapat akan sama persis dengan yang kita terima,” jelas Descha. 

Itulah mengapa dalam melakukan transaksi online, atau kegiatan apapun. Kita harus pintar menghindari yang namanya phising dan cybercrime. Era digital semakin meningkat, membuat tingkat kejahatan juga semakin bermacam-macam. Jadilah pengguna smartphone yang smart.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Siberkreasi. 

Webinar dilakukan di wilayah Kabupaten Belu, NTT, Senin (6 Juli 2021) ini juga menghadirkan pembicara yaitu Descha Muchtar (Founder Indopinups dan CSE Educator), Gebryn Benjamin (Lead Creative Strategy Frente Indonesia), Fransiskus Pongky Seran (Freelance Journalist, Farmer&Social Entrepreneur), Yulius Haryanto Seran (Journalis, Blogger, Founder), dan Jade Thamrin.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. 

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *