Cakap Digital Bisa Diimprove Jika Dilakukan Terus Menerus
Lombok Tengah – Dalam rangka mewujudkan masyarakat indonesia yang paham akan literasi digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan Siberkreasi menggelar acara Webinar Literasi Digital di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat pada Jumat 2 Juli 2021.
Melalui webinar ini, Kemenkominfo berharap dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif.
Dalam Webinar yang digelar Kemkominfo dan Siberkreasi dengan moderator Idfi Pancani, hadir para pembicara yaitu Lolita Lavietha, Dosen Universitas Multimedia Nusantara, Robby Wahyu, Sr Security Consultant, Junardi, S.Pt, M.Sc, Direktur Fundrising Yayasan Aksi Inspirasi Indonesia, Masyhur, S.Kom,, Konsultan Bisnis ABDSI, dan Key Opinion Leader Nard Geisha.
Bagaimana menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif dan produktif, menurut Lolita membutuhkan penerapan etika dalam ruang digital
Ia juga menyayangkan sebuah survei yang menyatakan bahwa netizen Indonesia paling tidak sopan se-Asia Pasifik. Dan hal ini menurutnya bisa jadi bahan introspeksi apakah kita sebagai pengguna internet memang sudah menerapkan netiket.
“Netiket adalah kode prilaku yang harus diikuti oleh pengguna internet agar kita menjadi cakap digital. Dan cakap digital itu bisa kita improve terus jika sehari-hari kita terus lakukan,” ujar Lolita.
Ditambahkannya, netiket ini wajib diterapkan oleh semua internet tanpa pandang bulu semua orang lintas umur, lintas demografi dan kapanpun. “Semuanya sama, begitu kita memiliki akun medsos dan punya profil maka kita memiliki tanggungjawab yang sama,” imbuhnya.
Ia juga mengatakan ada sejumlah poin yang tidak boleh kita lakukan dalam berinternet atau bermedsos. Beberapa diantaranya adalah jangan gampang membagikan informasi dari oran lain secara sembarangan.
Selain itu jangan melakukan tindak kejahatan atau tindakan illegal dan tidak mengganggu privasi orang. Juga penting adalah tidak mengirimkan pesan yang menyalahgunakan kepentingan dan terkesan menghina.
Lolita juga mengatakan dalam berinteraksi dengan pengguna lain, wajib berlaku sopan dengan membuat pesat yang singkat, padat dan baik. Serta bisa menjaga privasi orang baik di dunia nyata ataupun di dunia semuanya sama serta tidak memperkeruh masalah.
“Intinya perlakukan orang lain sama dengan bagaimana kita ingin diperlakukan oleh mereka. Supaya kita mendapatkan hal sama dengan apa yang kita taburkan di dunia digital,” tandasnya.
Sementara itu pembicara lain Junardi membahas tentang tantangan proses transformasi digital bagi kemajuan prekonomian Indonesia.
Ia mengatakan bahwa transformasi digital berpengaruh kepada kehidupan sosial dan kehidupan berbangsa. “Transformasi digital adalah tiap perubahan yang berhubungan dengan teknologi digital dalam semua aspek kehidupan mamusia,” ujar Junardi.
Dikatakan juga oleh Junardi bahwa transformasi digital ini ikut mendorong perubahan regulasi dan perubahan prilaku dan harapan konsumen. Untuk itu dituntut juga kesiapan sumber daya manusia dalan menyikapi transformasi digital di segala bidang ini.
“Transformasi digital ekonomi adalah sebuah keharusan yang dilakukan oleh bangsa indonesia. Negara tetangga sudah lebih dahulu dan di atas kita plenerapan teknolpgi digital. Dan kita harus segera menyusul negara-negara ini agar tak jauh tertinggal.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.