Digitalisasi Adalah Keniscayaan Tak Terelakan
Bima – Perkembangan teknologi dan pandemi Covid-19 membawa perubahan besar secara cepat menuju digitalisasi. Perubahan itu bisa disimak dari kebiasaan manusia sehari-hari. Pertemuan yang biasanya dilakukan secara tatap muka, beralih menjadi pertemuan daring (online). Lantaran itu, pemahaman dan penguasaan atas teknologi digital menjadi salah satu keniscayaan tak terelakkan.
“Di tahun 90an itu untuk berkomunikasi masih susah. Harus ke telepon umum, dan mengantri tetapi sekarang sudah sangat mudah,” ujar Taufiqurrahman, ASN Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bima saat menjadi pembicara dalam acara Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Bima, NTB, Rabu (7/7/2021).
Lebih dari itu, digitalisasi menuntut berbagai penyesuaian dan perubahan respons dalam berbagai sektor pekerjaan dan industri. Berbekal kemampuan beradaptasi tersebut kita dituntut mampu memenuhi kebutuhan masa depan yang berubah cepat rentan, tak pasti, rumit, dan membingungkan.
Keluwesan dan penerimaan untuk perubahan ialah modal yang diperlukan dalam proses digitalisasi. “Mulai dari diri kita untuk optimis dan selalu yakin akan skill dan kemampuan kita kalau kita bisa berkompetisi dalam keadaan apapun,” tambahnya.
Optimisme juga memungkinkan masyarakat untuk melihat peluang dan manfaat yang disediakan oleh internet atau digitaliasasi. Misalnya, internet memungkinkan masyarakat menambah skills dan pengetahuan dengan mengikuti kelas atau kursus online. Perekonomian pun bisa membaik jika masyarakat mampu memanfaatkan geliat bisnis online.
Perubahan demi perubahan yang terjadi secara cepat membuat kita kadang kehilangan kendali. Belum lagi kekuatan internet yang tanpa batas membuat kita kerap lupa diri. Untuk itulah literasi digital diperlukan.
“Ini sangat disayangkan, bahwa penggunaan internet seperlunya ternyata masih kurang dipahami oleh masyarakat di luar sana. Literasi digital sangat diperlukan oleh masyarakat agar mereka bisa lebih bijak dalam menggunakan internet,” kata Taufiq.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Rabu (7 Juli 2021) ini juga menghadirkan pembicara Fadly Arihsan (Senior Security Engineer MAXPLUS), Rendy Doroii (CEO Medialogy Digital), Juhriati (Dosen STIH Muhamadiyah Bima), Taufiqurrahman (ASN Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bima), dan Masra Suyuti.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital