Tips Memulai Jualan di Eccomerce Bagi Pemula
Jayawijaya -Berkembangnya dunia teknologi juga membuat makin banyak ecoommerce bermunculan. Ini juga menjadi peluang tersendiri bagi mereka yang ingin usaha dan menjual barang dan jasa.
Maka, tidak heran jika kemudian banyak penjual konvensional yang beralih berdagang lewat ecommerce atau secara online. Tapi, berjualan secara online juga bukan tanpa tantangan.
Oleh sebab itu, perlu tips dan strategi untuk bisa memasarkan produk di eccomrce, terlebih untuk pemula. Hal ini disampaikan oleh Chief Commercial Officer Riuh Renjana, Kelly Oktavian pada Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Jayawijaya, Papua, Senin, (26/7/2021).
“Memang betul BukaLapak, Shoppe dan ecommerce itu ramai, tapi produk yang tampil di sana banyak sekali, artinya kalau punya produk di marketplace duduk diam dan laku begitu saja,” kata Kelly.
Untuk itu, ia menyampaikan bahwa perlu memanfaatkan kanal media sosial untuk memasarkan dan menjangkau lebih banyak pembeli.
“Dia harus aktif media sosial, ya mau tidak mau harus dijalankan, terserah mau yang mana paling nyaman. Tapi yang jelas harus paling banyak ngobrol paling banyak nimbrung,” kata dia.
Lebih lanjut, ia menyarankan untuk tidak perlu malu meminta review dari para pembeli. Dengan demikian, akan menambah kepercayaan dari pembeli lainnya.
“Jadi memang opini yang orang orangnya banyak sangat penting, jangan lupa orang yang sudah beri sekali minta mereka review,” kata Kelly.
Kemudian, juga bisa memanfaatkan iklan yang tersedia di media sosial atau eccomerce tertentu. Dengan begitu juga akan lebih membantu proses promosi.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, CoFounder & CTO Viding.co, oleh Royyan Nobel, juga menyampaikan cara berinteraksi di dunia digital.
Ia menjelaskan bahwa potensi internet di Indonesia sangat tinggi. Untuk itu perlu untuk mengelola cara berinteraksi di media sosial yang beragam.
Dalam webinar kali hadir juga, Leonardus Sandu, Pegawai Swasta, dan Key Opinion Leader, Chika Mailoa.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.