Pertamina Buka Pertashop di Duda
Amlapura – Desa Duda, Selat, Karangasem masih salah satu sebagai Desa yang mendapat bantuan kerjasama Pertashop. Pertashop sendiri merupakan outlet penjualan BBM non subsisi langsung dari Pertamina.
Sehingga harga jauh lebih murah dari toko eceran karena suplai langsung oleh Pertamaina. “Ya kalau harga sama dengan SPBU,” ujar Deny Sukendar, Sales areal Manajer Bali disela sela pembukaan Pertashop di Desa Duda Rabu (20/5) kemarin.
Pertashop ini sendiri bekerjasama dengan Bumdes Desa Duda. Menurut Deny ini merupakan Pertashop pertama di Karangasem. Desa Duda mendapatkan jatah kerjasama lebih awal karena termasuk Desa berprestasi.
Pertashop ini sendiri juga akan menggunakan pembayaran non tunai selaian pembayaran tunai. Salah satunya dengan menggunakan aplikasi My Pertamina. Dengan menggunakan aplikasi tersebut maka konsumen akan mendapatkan cash back 30 persen.
Sementara itu keuntungan lain bagi kosumen yang berbelanja di Pertashop adalah harga yang sama dengan SPBU sehingga lebih murah, takaran juga dijamin pas dan kwalitas BBM yang bagus.
Sementara pembayaran Non tunai sendiri dikembangkan dalam rangka membantu pemerintah memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Karena penyebaran bisaaja salah satunya terjadi lewat uang.
Diakui untuk pembayaran non tunai memang belum lasim bagi masyarakat di Desa. Namun demikian pihaknya akan membantu dengan terus memberikan edukasi.
Diakui Deny kalau program ini masuk ke Bali sekitar bulan Februari lalu, dengan diawali di Mengwi Badung. Sementara yang di duda ini adalah Pertashop yang ketiga di Bali. kedepanya targetnya aka nada 11 Pertashop untuk tahap pertama. Program ini sendiri merupakan program kerjasama Pertamina dengan Mendagri.
Tujuanya selain mempermudah masyarakat mendapatkan BBM murah dan berkualitas, juga untuk mengembangkan asset Desa termasuk Bumdes. Sehingga mampu memberikan keuntungan bagi Desa dan juga meningkatkan erkonomi Desa.
Selaian standar mutu dan juga pas tipas, Pertashop juga mengedepankan keamanan atau sefty. Sementara untuk ukuran sendiri ada standar uji dari Pertamina. Sedangkan harga akan dijual Rp 9000 per liter untuk Pertamak sesuai dengan harga SPBU.
Pertamina berencana akan membagun 3000 pertashop seluruh Indonesia, untuk percepatan saat ini akan dibagun 400 buah. Minggu ini sendiri di seluruh Indonesia akan dibagun 28 buah termasuk di Desa Duda.
Kedepan di Bali rencananya akan dibagun 11 buah. Selaian menjual Pertamak, Pertashop juga akan menjual LPG 5,5 kg non subsidi dan juga minyak pelumas alias Oli.
Untuk investasi diperkirakan sebesar Rp 300 juta termasuk BBM sebenyak 3000 liter. Selama tiga bulan pengoprasian akan didampingi Pertamina sekaligus melakukan training kepada pegawai dari Bumdes.
Pertamina sendiri berharap kedepan Pertashop ini bisa 100 persen milik Bumdes. Yakni dengan membayar atau melunasi 300 juta investasi dari Pertamina. Kalau ini dilakukan maka 100 persen keuntungan akan menjadi milik Bumdes. Pertamina sendiri nantinya hanya akan menjadi penyuplai saja.
Kedepan Suplai juga akan melakukan sistem online, hanya saja untuk sementara sekarang ini menggunakan sistem manual.
Sementara Perbekel Duda, I Gusti Ngurah Putra alias Gung Giri mengatakan total keuntungan per liternya adalah Rp 850. Rp 300 nantinya akan diambil Pertamina selama investasi Pertamina balum dilunasi. “Kalau Bumdes mampu kita lunasi investasi Pertamina Rp 300 juta maka semua keuntungan masuk Bumdes,” ujar Gung Giri.
Sementara itu untuk jangka pendek estimasi di Duda per hari bisa lalu 500 liter. Jika ini bisa maka keuntungan per bulan bisa mencapai 5 juta. kedepan dirinya optimis akan mampu menjual Rp 1000 liter per hari.(nik)