Cara Manfaatkan Teknologi untuk Hadapi Pandemi Covid-19
Supiori – Pandemi Covid-19 membuat seluruh aspek kehidupan masyarakat berubah. Di masa krisis saat ini, penting bagi kita untuk menggunakan teknologi dengan bermanfaat.
Staf Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Supiori, Ricky Andrian Rumere, mengatakan bahwa menghadapi pandemi Covid-19 bisa dilakukan dengan memanfaatkan teknologi.
“Saya sangat tidak setuju jika ada orang bilang teknologi bikin kita orang jadi jahat. Teknologi itu alat. Tinggal bagaimana kita memanfaatkannya, apakah untuk keburukan apa membantu orang lain,” tutur Ricky dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Supiori, Papua, Rabu (14/3/2021).
Ricky mengatakan ada tiga aspek pemanfaatan teknologi yang bisa digunakan untuk menghadapi pandemi Covid-19.
Pertama adalah partisipasi. Partisipasi ini menurutnya berhubungan dengan bagaimana teknologi menjadi cara kita mengajak orang melakukan hal baik.
“Misalnya dalam pandemi kan pemerintah sudah berpikir keras bagaimana cara menghadapinya, termasuk dengan adanya PPKM ini. Nah kita bisa berpartisipasi dengan mengikuti anjuran pemerintah untuk diam di rumah dan melaksanakan protokol kesehatan,” papar Ricky.
Kedua adalah adaptasi. Adaptasi yang dimaksud Ricky berhubungan dengan mindset alias cara berpikir kita. Di tengah pandemi, kita harus mengubah cara berpikir karena sudah pasti kehidupan tidak bisa disamakan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Ketiga adalah aksi. Aksi yang dimaksud adalah bagaimana cara kita berperan dalam membantu penanganan pandemi.
“Sebagai rakyat awam kita mungkin tidak bisa berbuat banyak seperti tenaga kesehatan yang merawat pasien. Tapi kita bisa mematuhi protokol kesehatan dan PPKM. Caranya dengan membuat to do list sebelum keluar rumah sehingga bisa lebih efisien waktu,” tutur Ricky lagi.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Siberkreasi merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia.
Dalam webinar kali hadir juga, Dion Mario selaku Defensive Security Manager DANA, Lia Arianti selaku Founder Momomaru Salmon Mentai, dan Ainun Auliah selaku key opinion leader.
Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.