Dapat Pesan Menang Uang Tunai Ratusan Juta? Waspada Bahaya Penipuan Online

0

Asmat – Pesatnya perkembangan teknologi memungkinkan kita mengirim barang, hadiah, maupun uang secara digital tanpa perlu mengantre di bank. Namun kemudahan ini rentan dimanfaatkan oleh orang berhati jahat untuk melakukan penipuan online, yang menyasar segala kalangan.

Chris Jatender, Kepala Program Studi Teknik Informatika STTI STIENI mengatakan, salah satu bentuk penipuan online yang paling umum adalah phising. Apa itu?

“Phising adalah salah satu bentuk penipuan online yang paling umum. Biasanya phising terjadi ketika kita meng-klik alamat web mencurigakan. Contohnya kita dapat SMS atau WA tentang memenangkan undian ratusan juta tapi disuruh mengakses web tertentu, nah ini jangan diklik karena terindikasi penipuan,” tutur Chris, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital wilayah Kabupaten Asmat, Papua, Rabu (14/7/2021).

Chris mengatakan ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk menghindari phising selain tidak asal mengklik link yang diterima.

Pertama, adalah memastikan siapa pengirim pesan atau email tersebut. Jika memang Anda mengikuti sebuah undian, biasanya pihak penyelenggara akan mengirimkan pengumuman pemenang melalui email resmi atau nomor contact center yang diketahui.

Kedua, pastikan keamanan website yang diakses. Ia memberi contoh sejumlah situs penipu biasanya menggunakan nama-nama perusahaan besar yang diedit sedemian rupa sehingga mirip.

“Misalnya Facebook, tapi huruf O-nya ternyata angka nol (0). Itu sudah terindikasi situs palsu,” tutur Chris lagi.

Ketiga, selalu gunakan autentikasi dua faktor. Dengan begitu ketika ada upaya percobaan login di akun Anda dari perangkat lain, Anda bisa segera mengetahuinya dan memutus akses.

Terakhir dan tak kalah penting adalah selalu menyimpan backup data apapun di perangkat keras seperti harddisc atau USB. Sehingga, risiko data Anda tercuri dan dijadikan modus penipuan semakin berkurang.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Siberkreasi merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia.

Dalam webinar kali hadir juga, Royyan Nobeel CTO Viding.co, Paskalina Goan Wahafimu guru SMA Katolik, Putri Masyita sebagai key opinion leader.

Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *