Dear Parents, Begini Cara Lindungi Keamanan Anak di Dunia Digital
Denpasar – Perkembanganan teknologi dunia digital, kini tidak hanya diakses oleh orang dewasa, tapi juga oleh usia anak. Terlebih dalam situasi pandemi Covid-19, saat pembelajaran dilakukan dengan jarak jauh.
Kondisi itu membuat anak mesti melakukan belajar secara online lewat gadget masing-masing. Tapi, bukan berarti kemudian orangtua bisa lepas tangan terhadap aktivitas anak di dunia digital.
Untuk itu, dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital wilayah Denpasar, Bali, Kamis, (8/7/2021), Chyntia Andarinie, Founder Mom Influencer ID & Unpopulart Creative, kembali mengingatkan tentang pentingnya menjaga keamanan digital anak di dunia maya.
“Kenapa ini penting, karena untuk mengindari bahaya siber seperti perundungan, pelecehan seksual dan pemalsuan identitas,” ujar Chyntia dalam kesempatan tersebut.
Dengan mengutip data Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Chyntia mengatakan bahwa pengaduan kasus porno dan kejahatan siber yang menjerat anak mencapai 322 kasus pada 2014, 263 kasus pada 2015, 587 kasus pada 2016, 608 kasus pada 2017 dan 679 kasus pada 2019.
Lalu, bagaimana menjaga kemanan anak di dunia digital? Chyntia menyarankan untuk mendampingi anak saat memakai gawai dan berselancar di dunia maya.
“Jangan sembarangan menunggah informasi penting, termasuk nama lengkap dan tanggal lahir,” kata Chyntia.
Ia juga menyarankan untuk berpikir ulang sebelum mengunggah foto informasi atau konten apapun yang melibatkan anak.
“Diskusi bersama pasangan seputar literasi digital dan libatkan anak jika usianya sudah pra remaja,” kata dia.
Chyntia mengatakan bahwa oranguta mesti menjaga keamanan digital anak sedini mungkin. Dengan begitu bisa menciptakan ruang digital yang aman dan nyaman serta ideal bagi anak sebagai penerus bangsa.
Sementara itu, Direktur PT Andara Lintas Indonesia, Rio Mulyono, mengatakan bahwa dengan dunia digital yang aman, sebetulnya bisa membawa keuntungan bagi penggunannya.
Terlebih dalam situasi pandem. Ia mengatakan penting untuk memiliki skil digital.
“Karena selama pandemi ini ada perubahan dan adaptasi kebiasaan baru. Digital skils dibutuhkan untuk para orangtua saat mendampingi anak-anaknya dalam menjalani kegiatan secara daring,” kata Rio.
Ia melanjutkan dengan menguasai skli di dunia digital juga bisa memastikan roda ekonomo tetap berjalan dan memperluas jaringan.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Denpasar, Bali, Kami ini juga menghadirkan pembicara Dosen Stikom Bali, Ricky Aurelius Nurtanto Diaz, Dosen Stiko Bali, IGKG Puritan Wijaya ADH.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.