Internet Adalah Infrastruktur Dasar di Pemerintahan

0

Lombok Barat- Sejalan dengan semakin pesatnya perkembangan dunia digital berkembang sangat pesat beberapa tahun belakangan ini

Berbagai fasilitas kemudahan berkomunikasi dan mengekresikan diri diberikan oleh perkembangan dunia digital saat ini.  Kehadiran internet membuat masyarakat bisa berbagi konten atau informasi ke berbagai tempat.

Untuk itu dibutuhkan kreativitas positif para pengguna media sosial agar konten yang dibuat beragam dan menarik perhatian serta bermanfaat serta menginspirasi orang lain.

Dalam Webinar Literasi Digital di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, pada enin 21 Juni 2021, hadir sebagai pembicara Didiet Maulana, Edukator Wirausaha, Sofia Sari Dewi, Designer dan Penggiat Sosial Media dan Socialpreneur, Ahad Lagiarto, ST, M.Eng, Kadis Kominfotik Lombok Barat, H. Rizki Bani Adam, SSTP, MH, Sekretaris Kecamatan Labuapi, Lombok Barat dan Key Opinion Leader Denny Abal dengan moderator Yulian Noor.

Menurut Ahad Legiarto yang mengajak masyarakat untuk tetap positif, kreatif dan aman di Internet, internet saat ini menjadi kebutuhan bukan hanya hiburan, sangat penting untuk berjalannya pemerintaha.

“Internet merupakan salah satu infrastruktur dasar, sangat penting di lingkungan pemerintahan untuk berjalannya pemerintahan, sementara anggaran untuk internet masih sangat kecil di Lombok Barat sekitar 1,2 Miliar,” ujar Ahad.

Kendati begitu, lanjut Ahad, tetapi kedepannya akan ditambah lagi. Ia juga mengatakan anggaran sebesar itu jika dibandingkan dengan pembangunan infrastruktur jalan itu hanya mendapat kurang dari 2 km dengan lebar 3 meter. Sementara internet adalah infrastruktur yang menjadi dasar seluruh kepentingan, mulai dari berjalannya program dan seluruh laporan. “Hal ini yang harus disiapkan betul-betul di pemerintahan,” imbuhnya.

Dikatakannya penggunaan internet harus sesuai kebutuhan dan harus mendukung kegiatan kita yang positif.

Dikatakannya budaya bullying di internet Indonesia masih tinggi. Dari Data Kementerian Komuikasi dan Informasi (Kominfo) menunjukkan bahwa jumlah aduan masyarakat terkait konten pornografi yang paling tinggi sepanjang bulan januari hingga September 2017.

“Selain konten pornografi, konten SARA dan judi online juga termasuk yang paling banyak diadukan masyarakat baik melalui aduan email di web dan di WhatsApp,” jelasnya.

Sementara itu Didiet Maulana, seorang Edukator dan Wirausaha mengulik soal pemanfaatan dunia digital untuk pemberdayaan UMKM di masa pandemic.

Dikatakan Didiet, di masa pandemi yang dibutuhkan untuk survive salah satunya adalah kemampuan kita untuk beradaptasi dengan kondisi yang ada di depan mata kita.

“Internet atau dunia online adalah sesuatu yang sangat praktis da kita mau tidak mau harus beradaptasi dari kebiasaan dulu dan pindah dari offline ke online. Banyak opportunity yang bisa diraih para pelaku UMKM yang ada untuk memasarkan hasil produknya, dengan banyaknya orang buka market place,” jelas Didiet.

Ditambahkan Didiet, keputusan beralih dari offline ke online ini menjadi hal penting yang wajib diambil pelaku UMKM untuk tetap eksis dan bertahan di saat krisis seperti sekarang ini. Ia juga mengatakan dalam situasi seperti saat ini memang dibutuhkan kemampuan beradaptasi dan mengubah kebiasaan serta mengubah pola pikir.

“Ini berlaku untuk UMKM apapun produk barang dan jasa. Situasi sekarang terbalik dari sebelum pandemic.”

Didiet juga berbagi pengalamannya dalam merintis profesinya saat ini. Dikatakannya jika segala sesuatu dikerjakan dengan passion maka akan membuahkan hasil yang baik. Ia juga mengatakan bahwa hasil capaian saat ini juga merupakan buah pengalaman kita di masa lalu.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *