Peluang Pasar Digital untuk Tingkatkan Daya Saing Produk UMKM
Sumbawa NTB – Untuk segera ditayangkan
Saat ini kemajuan dunia digital membuka peluang bagi pelaku UMKM untuk meningkatkan daya saing produknya. Perkembangan teknologi juga berimplikasi pada banyak sektor sehingga mereka harus beradaptasi dengan pandemi dengan ruang gerak yang terbatas dimana aktivitas bisnis mengalami banyak hambatan.
Hal itu dikatakan oleh Rodianto M.Kom Ketua Universitas Teknologi Sumbawa dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Selasa 3 Agustus 2021.bahwa peluang pasar digital adalah untuk meningkatkan daya saing produk UMKM.
“Perkembangan teknologi berimplikasi pada banyak sector sehingga mereka harus beradaptasi dengan pandemi dengan ruang gerak yang terbatas dimana aktivitas bisnis mengalami banyak hambatan,” ujar Rodianto dalam webinar yang dipandu oleh Idfi Pancani ini.
Dikatakannya juga ketika bicara UMKM tidak lepas dari tiga poin ini yaitu bisnis, pasar digital dan tujuan bisnis. Karena UMKM bagian dari bisnis. “Ketika kita bicara bisnis ada aktivitas pembayaran penjualan jasa di mana sasaran utama adalah mendapat mendapat laba. Dan segala aktivitas bisnis sudah mencoba bertransformasi ke digital,” imbuhnya.
Sedangkan tujuan bisnis adalah untuk memperoleh keuntungan dari kegiatan pengadaan barang ataupun jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat dan ntuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat demi meningkatkan kemajuan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat secara umum.
“Semua pelaku usaha UMKM dan pengusaha besar bisa melakukan ekspansi di pasar digital dengan merebut berbagai sumber pasar digital yang ada dari berbagai platform.”
Ia juga mengungkapkan peta potensi UMKM Indonesia bahwa potensi pasar digital transaksi e-commerce dunia tumbuh 20,2% per tahun dan saat ini jumlah UMKM sudah mencapai 64,1 juta dan dari data tahun 2021 baru baru 13% UMKM yang memanfaatkan teknologi digital.
“Sangat penting UMKM bertransformasi menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi karena adanya transformasi bisnis dampak perkembangan teknologi. Pertimbangan lain adalah bahwa persaingan bisnis bersifat global dan trend gaya hidup dengan peluang yang cukup besar.”
Pemanfaatan ruang digital untuk banyak sektor ditambahkan oleh Rio Mulyono Direktur Utama PT Andara Lintas Indonesia, pembicara lain dalam webinar yang sama, menjadi sebuah keharusan.
“Kita dipaksa untuk berdigitalisasi, digital skil adalah kemampuan seseorang dalam memahami teknologi digital menggunakan dan memanfaatkan serta mengoptimalkan penggunaan teknologi digital untuk diterapkan di berbagai sektor termasuk di sektor non teknologi,” imbuhnya.
Untuk itu, lanjutnya ada beberapa digital skill yang wajib dimiliki di era pandemi. Yaitu kemampuan untuk mengetahui dan memahami penggunaan platform komunikasi digital seperti WA, zoom, microsoft team atau google serta telegram.
Selain itu kemampuan lain yang juga harus dimiiki adalah memahami cara menggunakan medsos secara efektif bahkan mendapatkan keuntungan darinya.
“Contoh membuat konten marketing, melakukan personal brading, membuat konten edukasi yang bersifat informatif yang berguna untuk orang lain. Juga pengetahuan tentang digital marketing untuk memasarkan produk jasa secara digital,” ujarnya.
Yang juga tak kalah penting adalah pengetahuan mengenai transaksi digital di bidang finansial contoh menggunakan digital banking apalagi untuk investasi dompet digital dan sebagainya. Dan era new normal membuat semua beralih ke online.
“Jangan takut new normal gak bisa ngapa ngapain, kata siapa tidak bisa berbuat apa-apa, malah kesempatan makin luas dengan beradaptasi lewat dunia digital.”
Dikatakan banyak kelebihan dalam penggunaan teknologi digital di masa pandemic. Diantaranya adalah aman, mengurangi risiko tertular covid 19, efisien, fleksibel, jangkauan yang lebih luas.
Selain Rodianto dan Rio pembicara lain adalah Anggie Ariningsih, CEO Fintech P2P Lending dan Ari Lesmana sebagai Key Opinion Leader.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Siberkreasi merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.