Ragam Keuntungan Transaksi Nontunai di Tengah Pandemi
Lembata – Perkembangan teknologi digital telah membawa banyak perubahan dalam cara pembayaran saat belanja. Kini masyarakat di banyak kota justru lebih memilih melakukan pembayaran dengan metode cashless atau nontunai dibanding tunai.
Meski demikian, penggunaan pembayaran dengan metode Cashless sendiri memang masih belum merata. Terlebih edukasi mengenai untung rugi menggunakan pembayaran secara cashless.
Untuk itu, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – Literasi Digital di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, AVP Bank DBS Indonesia, Silvia Kartika juga mempaparkan tentang untung rugi menggunakan pembayaran nontunai, terlebih di masa pandemi.
“Kalau dari segi keamanan dengan menggunakan nontunai kita bisa terhindari dari uang palsu, dan juga pencucian uang,” kata SIlvia, Rabu, (7/7/2021).
Silvia juga menjelaskan bahwa dengan menggunakan nontunai, transaksi relatif lebih cepat, karena penjual tidak perlu menyiapkan kembalian. Kemudian, dengan pembayaran nontunai juga lebih meminimalisir kesalahan.
“Dengan nontunai juga terjadi peningkatan omset untuk merchant karena customer lebih mudah bertransaksi,” kata Silvia.
Kemudia, dari sisi kesehatan dan kebersihan pembayaran nontunai juga meminimalkan interkasi pembeli dengen menyentuh benda atau uang. Dengan begitu lebih terhindari dari risiko kuman, bakteri hingga virus.
“Sangat penting menjaga kebersihaan di saat pandem, bertransaksi nontuna membantu meminimalisir transmisi virus,” kata Silvia.
Kemudian, di sesi berikutnya, juga Founder Indopinups & CSE Educator, Descha Muchtar yang mengingatkan tentang pentingnya untuk waspada dan cara menghindari terhadap berbagai jenis phisisng atau penipuan yang kerap terjadi di internet dan media sosial.
“pertama itu jangan merespon email atau telepon yang meminta data pribadi kita. Pastikan untuk selalu mengunjungi website yang benar,” kata Descha Muchtar mengingatkan.
Selanjutnya cara untuk mengindari phsising juga dengan mengamankan gadget atau komputer. Salah satunya dengan memberikan password atau perlindungan lebih.
“Cari informasi sebanyak-banyaknya tentan jasa keuangan abal-abal, cermat dan teliti ketika menerima email atau telepon,” kata dia.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia.
Dalam webinar kali hadir juga, Sinematografer, Elmo Alessio, Wartawan TVRI, Andri Atagoran, dan Key Opinion Leader, Reza Aditya. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.