Seberapa Aman Investasi Emas Online?
Ambon – Emas menjadi salah satu instrumen investasi paling populer di tengah masyarakat Indonesia, terutama di era pandemi Covid-19 seperti sekarang.
Setidaknya terdapat dua jenis emas paling umum yang dijadikan investasi yaitu emas perhiasan dan emas batangan.
Seiring berkembangnya teknologi, investasi emas tak hanya dilakukan secara fisik tetapi juga bisa menggunakan platform digital. Hal tersebut diungkapkan oleh Hapsa Lumaela, seorang pegawai BUMN sekaligus member dari EOA Gold.
Berbicara dalam acara webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kota Ambon, Maluku, Kamis (15/7/2021), Hapsa mengatakan bagaimana investasi emas telah menjadi cara investasi yang mudah.
“Emas adalah logam mulia yang sudah teroksidasi sehingga disebut sebagai logam mulia. sifat khusus ini membuat emas tidak mudah emas pudar dan rusak. Emas investasi umumnya bersifat batangan atau logam,” katanya.
Ia melanjutkan, emas dapat menjadi investasi jangka panjang yang bermanfaat dan mudah diperoleh. Nilai emas yang selalu naik setiap tahun dan mudah diperoleh, kata Hapsa, juga cenderung tidak terpengaruh inflasi.
Saat ini, perbankan dan koperasi juga sudah menawarkan tabungan atau investasi emas. Beberapa emas investasi yang sedang digandrungi masyarakat saat ini adalah emas mini, mini gold, EOA gold dan UBS.
“Emas investasi juga tersedia dalam gramasi kecil. Hal ini memudahkan masyarakat untuk investasi karena sesuai dengan kemampuan mereka. Secara umum, emas investasi ini dijual secara online atau platform digital,” tambahnya.
Secara umum, Hapsa memastikan investasi emas online merupakan investasi jangka panjang minim risiko, asal pelakunya memiliki pengetahuan dan informasi tentang emas.
“Pemula harus berhati-hati dalam membeli emas secara online, lihat legalitas perusahaannya terdaftar OJK,” tambahnya.
Pelaku investasi emas juga diminta mengetahui dengan jelas perusahaan atau investasi digital yang akan digunakan sebagai antisipasi keamanan jangka panjang.
Selain Hapsa Lumaela, hadir juga dalam acara webinar musisi dan duta wisata Ferdy K Soukotta, Sr Security Engineer Maxplus Fadly Arihsan, dan Fandy Ruby.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 sendiri merupakan acara yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama Siberkreasi. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama.
Empat pilar tersebut adalah Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.