Pentingnya Peran Orang Tua dalam Lindungi Anak Terhadap Internet
Buleleng – Internet memiliki dampak positif bila dimanfaatkan dengan baik, seperti membuat anak terbiasa dengan perangkat komputer, menstimulasi imajinasi, kemampuan berbahasa bila memainkan permainan berbahasa asing dan meningkatkan semangat untuk menang. Selain dampak positif, penggunaan internet juga dibarengi dengan dampak negatif, di antaranya plagiarisme, pornografi, cyber bullying, phising dan pencemaran nama baik.
“Risiko lain adalah ancaman pelanggaran privasi, pedofil online, dan radikalisme,” ujar I Gede Putu Krisna Juliharta, Ketua Relawan TIK Provinsi Bali, saat berbicara dalam Webinar Literasi Digital wilayah Buleleng, Bali, pada Senin 19 Juli 2021.
Menurut laporan penelitian Mark B Kastlement, seks seks adalah topik nomor satu yang dicari di internet dan hingga saat ini ada lebih dari 4,2 juta situs porno di dunia digital. “Dari hasil ini dikhawatirkan anak-anak menjadi target sasaran pornografi dengan pertimbangan bahwa dari statistik pengguna internet dan usia penggunanya anak-anak pun ternyata banyak yang mengaksesnya,” kata I Gede Putu Krisna.
Untuk itu oang tua harus memahami dan menyiasati pengaturan gawai untuk mengatasi dampak negatif internet terhadap anaknya. I Gede Putu Krisna juga menyarankan orang tua perlu menemukan cara berkomunikasi yang baik untuk dapat melindungi anak-anak dari kejahatan siber.
“Hal penting lainnya, orang tua harus menemani anak saat mengakses internet dan mengajarkan anak untuk tetap berperilaku baik di dunia maya. Selain itu juga perlu untuk memberikan anak ruang untuk berekreasi dan mengekspresikan diri,” imbuhnya.
Selain itu jika anak kita ternyata sudah mengetahui atau bahkan sudah menjadi korban kejahatan di dunia digital, upayakan untuk mendorong anak berani melapor.
Ia juga membagikan metode agar anak aman dengan gadgetnya di antaranya dengan aktif mengawasi anak atau bisa juga dengan mengaktifkan google safe search dan mengaktifkan mode restricted di youtube. Bisa juga dengan menggunakan Youtube Kids sehingga hanya web-web tertentu yang aman yang bisa diakses anak.
“Atau bisa juga dengan menggunakan rating usia game atau app di google play dan menggunakan aplikasi parental control, mengatur waktu penggunaan, atau bisa mencoba Google family link dan browser internet sehat lainnya.
Langkah untuk aman beinternet juga diberikan oleh salah seorang pembicara lainnya Royyan Nobeel, CTO Viding.co, khusus untuk orantua saat berbelanja online. Royyan mengatakan 90 pengguna interner pernah berbelanja online.
“Dari data yang ada diketahui bahwa e-commerce merupakan suatu aktivitas digital yang masih sangat terbukan peluangnya untuk lebih berkembang. “Pada tahun 2020 transaksi e-commerce terdapat kenaikan nominal sebesar 29,6 persen dari Rp 205,5 triliun pada 2019 menjadi Rp 266,3 triliun. Dan diketahui sebanyak 58 persen responden memilih gopay sebagai e wallet paling familiar bagi mereka,ovo 29%.
Nah untuk memilih toko online terpercaya atau recommended ada juga beberapa tips diantanya adalah pilih toko online terpercaya, baca deskripsi & pahami kebijakan dengan detai mewaspada jika harga terlalu murah, menggunakan metode pembayaran yang paling aman.
“Ingat juga untuk selalu menyimpan bukti transaksi dan menghindari untuk membagikan kode keamanan.”
Selain Royyan dan Gede Putu Krisna juga hadir sebagai pembicatra adalah Nita Selya, Owner dan Nard Geisha sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.