Waspada, Ini Ragam Bahaya Jejak Digital Anda di Media Sosial
Sorong Papua – Jejak digital menjadi salah satu aspek yang penting untuk diperhatikan saat Anda menggunakan internet, termasuk berselancar di media sosial.
Nannette Jacobus, Account Manager Frente Indonesia mengatakan jejak digital perlu diperhatikan, sebab masih banyak orang yang sembarangan mengunggah informasi pribadinya ke media sosial.
“Jejak digital begitu mudah ditemukan, hanya dengan mencari nama seseorang di google saja sudah ditemukan akun media sosialnya,” tutur Nannette, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital wilayah kota Sorong, Papua Barat, Senin (2/8/2021).
Nannette mengatakan untuk itu, penting bagi masyarakat memperhatikan konten dan unggahan di media sosialnya. Jangan sampai ketika seseorang mencari nama kita di media sosial, yang muncul malah jejak digital buruk.
“Misalnya pernah sebar hoaks, kata-kata buruk, atau sentimen rasisme terhadap orang lain. Itu kan jejak digital yang buruk dan bisa merugikan kita di masa depan,” paparnya lagi.
Nannette mengatakan ada tiga bahaya jejak digital yang perlu diwaspadai masyarakat umum. Pertama adalah digital exposure. Digital exposure merujuk pada terungkapnya data yang bersifat pribadi, kemudian digunakan oleh orang tidak bertanggung jawab untuk tindakan kriminal.
Kedua adalah risiko phising. Phising adalah teknik pengelabuan untuk mendapatkan data pribadi, dengan tujuan mendapatkan surat berharga atau pencurian uang.
“Misalnya kita unggah foto kartu atm kita, sama ktp kita. Itu kan bisa dimanfaatkan orang untuk berpura-pura menjadi diri kita,” paparnya.
Terakhir adalah rusaknya reputasi. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, reputasi seseorang bisa rusak karena jejak digital masa lalu.
Pada kesempatan yang sama, Ody Waji selaku CEO Waji Travest mengatakan penggunaan internet harus dibarengi dengan perbaikan literasi digital. Jangan sampai internet yang seharusnya bisa bermanfaat malah berujung merugikan Anda.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital wilayah Sorong, Papua Barat kali juga menghadirkan Rosmini SP selaku pemimpin redaksi Radar Sorong dan juga Adhy Basto sebagai key opinion leader.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Siberkreasi merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Ada empat pilar utama yang digaungkan yaitu Budaya Bermedia Digital, Aman Bermedia, Etis Bermedia Digital dan Cakap Bermedia Digital.