Beberapa program lain yang difokuskan pada pendayagunaan pesisir dan pulau-pulau kecil, KKP akan melakukan sertipikasi terhadap 6 pulau kecil, membangun 4 dermaga apung untuk mendukung konektivitas pulau-pulau kecil.
Kemudian, memfasilitasi 4 Komunitas Masyarakat Humas Adat, Tradisional, dan Lokal serta rehabilitasi 25 kawasan pesisir melalui program Pengembangan Kawasan Pesisir Tangguh, penanaman vegetasi pantai, penanaman mangrove, dan desa pesisir bersih.
Memasuki tahun 2022, sejalan dengan visi Ekonomi Biru, Laut Sehat, Indonesia Sejahtera serta semangat KKP Accelerate, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan sejumlah program unggulan yang ditujukan untuk meningkatkan nilai investasi di wilayah laut, pesisir dan pulau-pulau kecil melalui Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL).
BRSDM Optimalkan Pengembangan dan Penguatan Kapasitas Riset Dukung Prioritas KKP
Juga, perizinan berusaha di subsektor pengelolaan ruang laut seperti penanaman modal asing di pulau-pulau kecil, reklamasi, pemanfaatan air laut selain energi, wisata bahari, pemanfaatan Benda Muatan Kapal Tenggelam (BMKT), sumber daya nonhayati/nonkonvensional, pengusahaan pariwisata alam dan perairan di kawasan konservasi serta pemanfaatan jenis ikan.
Selain kegiatan berusaha, melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL), KKP juga menggarap beberapa proyek percontohan untuk pengembangan ekonomi biru yakni penataan kawasan Teluk Ekas Lombok Timur NTB untuk budidaya lobster.
Selanjutnya, penataan kawasan Sumba Timur dan Maluku Tenggara untuk budidaya rumput laut, penataan kawasan pelabuhan perikanan di Pantai Selatan Pulau Jawa dan pengembangan wisata bahari premium di kawasan konservasi Pulau Momparang, Belitung Timur.
Jaga Kelestarian, KKP Lepasliarkan 43.000 Benih Lobster di Pulau Liwungan Pandeglang
Untuk memberikan perlindungan dan meningkatkan pemberdayaan petambak garam, KKP menjalankan program peningkatan garam produksi sebesar 1,5 juta ton yang difokuskan pada peningkatan produksi dan kualitas garam serta dengan penambahan nilai tukar petambak garam menjadi 101,25 yang didukung dengan kegiatan integrasi pegaraman, revitalisasi Gudang Garam Rakyat, pembangunan Gudang Garam Nasional.
Selain itu, learning business center yang direncanakan akan diresmikan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono pada September mendatang.
Ragam jasa kelautan lainnya juga diarahkan untuk mempercepat akselerasi ekonomi biru seperti program bangunan dan instalasi laut, biofarmakologi, reklamasi dan pengelolaan sumber daya perairan serta pengembangan 12 kawasan wisata bahari dan BMKT. ***