Mesin Uang Turyapada Tower, Wayan Koster: Tiga Tahun BEP
Kabardenpasar – Turyapada Tower, diklaim akan menjadi mesin uang bagi Bali, khususnya pemerintah daerah kabupaten Buleleng tempat lokasi dibangunnya Taman Teknologi Turyapada Tower Komunikasi Bali Smarts (KBS) 6.0 Kerthi Bali tersebut.
Penggagas pembangunan Tower Turyapada I Wayan Koster, mengatakan Break even point (BEP) atau titik impas pendapatan yang diterima dengan modal yang dikeluarkan, sekitar tiga tahun, “Dalam tiga tahun”, kata gubernur Bali periode 2019-2023 di rumah pertemuan Jln Suli 17 Denpasar, Jumat (13/9).
Tower Turyapada dikatakan akan mengikuti sederet nama besar menara terkenal dunia saat ini seperti Menara Eiffel, Tokyo Tower, Toronto Tower, Macau Tower, dan Fernsehturm Tower.
Selain tinggi total Turyapada Tower yang mencapai 1.636 meter karena dibangun di daerah dataran tinggi, meski menaranya sendiri mempunyai tinggi 115 meter, membuatnya bersanding pesona dengan lima Tower dunia tersebut.
Pembangunan tower turyapada selain dibutuhkan untuk pemenuhan sarana telekomunikasi juga sebagai destinasi wisata yang akan menjadi sumber pendapatan daerah sehingg tidak hanya mengandalkan pembiayaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang nilainya terbatas.
Alumni Fakultas Matematika dan IPA Institut Teknologi Bandung (FMIPA ITB) Angkatan 1981 ini mengatakan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (PKB-BBNKB) kedepan juga tidak bisa diandalkan mengingat semangat Bali untuk zero emission atau bebas emisi bahan bakar fosil tahun 2045.
“Macet kalau semakin banyak kendaraan”, kata Koster singkat, saat berbincang dengan sejumlah wartawan Jumat (13/9) di Denpasar.
Terkait pembangunan Turyapada Tower, Koster berharap tahun depan rampung sehingga tahun 2026 sudah bisa dikunjungi wisatawan. Meski saat ini sudah difungsikan termasuk saat penyelenggaraan WWF pada 18 mei 2024 lalu digunakan kodam IX Udayana untuk pengamanan teritorial, namun belum selesai tuntas diantaranya akses menuju kawasan yang diprogramkan tahun depan.
“Kawasan ini akan menjadi destinasi wisata utama, multifungsi tower iconik ada planetarium restoran putar statis jembatan kaca, ruang pertemuan, museum dan perpustakaan bisa jadi pusat pertumbuhan ekonomi baru membuka lapangan kerja baru”, tutup bakal calon gubernur Bali yang berpasangan dengan Giri Prasta pada pilgub 2024 ini.***