Rebut Hati Rakyat, NasDem Bersandar Ideologi Pancasila dan Nasionalisme
Denpasar – Partai NasDem senantiasa bersandar pada ideologi Pancasila dan terus menumbuhkan semangat nasionalisme dalam konstestasi politik untuk merebut hati rakyat.
Sekretaris Wilayah DPW Partai NasDem Bali Luh Putu Nopi Serijayanti menyatakan, berkat konsistensinya itulah NasDem mendapat pengakuan dan apresiasi dari negara lain.
Para politikus sejumlah negara memuji kiprah Partai NasDem yang terbukti konsisten dalam menegakkan ideologi Pancasila sehingga mendapat kepercayaan masyarakat sebagaimana dukungan diberikan pada Pemilu 2019.
Tak heran, jika kiprah partai besutan Surya Dharma Paloh itu, mendapat apresiasi yang tinggi dari negara lain sebagai partai yang mampu menunjukkan jati diri di tengah era modermisme.
Pujian dan kekaguman negara lain, terungkap saat digelarnya Forum SocDem Asia Academy of Progressive Politics di Manila, di Makati City, Filipina 26-28 Juli 2019.
Nopi yang berkesempatan dipilih bersama dua koleganya, mengikuti kegiatan tersebut, menyammpaikan perilah penilaian para politisi dari negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, Myanmar
“Mereka banyak bertanya, bagaimana strategi Partai NasDem yang relatif baru, kemudian bisa berkembang pesat, masuk dalam lima besar partai di Indonesia,” ujar Nopi kepada wartawan, Rabu (31/7/2019).
Dalam forum tahunan yang dihadiri para politikus dari tujuh negara itu, Nopi berbagi pengalaman dan strategi, bagaimana partai nomor urut 5 ini, bisa mendapat tempat di hati rakyat.
Dijelaskan perempuan asal Kabupaten Buleleng itu, NasDem memiliki strategi dalam menyiapkan kader-kader terpilih, melalui Akademi Bela Negara (ABN).
Kader selama menjalani pendidikan di ABN, dibekali banyak wawasan kebangsaan, nasionalisme hingga dasar ideologi negara.
Keberadaan ABN, cukup memberi kontribusi besar bagi kader NasDem dalam mewujudkan visi partai yakni restorasi membawa perubahan ke arah yang lebih baik.
Meski, tantangan dihadapi tidak mudah, dengan suburnya money politik, paham radikalisme, politik identitas dan ancaman terhadap ideologi Pancasila, namun NasDem mampu menegakkan nilai-nilai dan perjuangan sebagai platform partai nasional demokrat.
“NasDem terus menamankan jati diri, semangat nasionalisme, patriotisme dan ideologi Pancasila kepada seluruh kader,” sambung advokat muda itu.
Sebagaimana harapan penggagas, pendiri Partai NasDem, agar kader tidak melupakan dasar negara Pancasila di tengah persaingan kontestasi politik yang multipartai di Indonesia.
“Kita boleh bersaing untuk mendapatkan suara dan NasDem tetap konsisten bersandar pada ideologi Pancasila dan Nasionalisme,” tegasnya lagi.
Sementara dalam pertemuan internasional tersebut, para peserta mendapatkan banyak pembekalan dari para narasumber kompeten dan sharing dari parlemen masing-masing negara tentang bagaimana strategi pemenangan dalam kampanye Pemilu.
Kata Nopi, banyak hal positif didapat, terutama bagi parpol dalam menghadapi tantangan global ditandai lompatan teknologi informasi di era digital.
Banyak materi diberikan bagaimana cara penyampaian pesan yang efektif sampai ke masyarakat bawah atau akar rumput.
Demikian juga, dengan pembekalan bagaimama menangkal informasi hoax dan disinformasi, yang demikian massif seperti saat Pemilu 2019, sehingga membuat gesekan antar kelompok masyarakat demikian kuat.
Dengan teknologi yang ada saat ini, dan pola pikir masyarakat yang berubah, para peserta pertemuan diajarkan menganalisa apa yang berkembang di suatu daerah atau pemetaan melalui hasil survei atau polling data.
Pada intinya, partai politik diingatkan tentang tanggungjawab dan tetap fokus kepada upaya untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
“Bagaimana kita selalu mengedepankan, nasionalisme bukan politik identitas sebagaimana juga telah dijalankan NasDem sehingga bisa diterima masyarakat Indonesia yang beragam,” tutupnya. (ful)