Headlines

Hindari Masalah, Ini 4 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Posting di Media Sosial

Sorong Papua- Terjerat masalah akibat unggahan media sosial bukan hal baru di era digital seperti saat ini. Untuk itu penting mengetahui kapan untuk memposting atau menahan untuk tidak memposting suatu konten.

Dikatakan oleh Ody Waji, CEO Waji Travest, setidaknya terdapat beberapa tips agar tetap bijak saat hendak memposting atau mengunggah sesuatu di masa pandemi Covid-19.

Pertama, hindari memposting sesuatu saat sedang emosi.  

“Saat lagi emosi kita bisa posting apa saja. Makanya hindari penggunaan media sosial. Ingat ada rekam jejak digital,” kata Ody Waji dalam acara webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kota Sorong, Papua Barat, Senin (23/8/2021).

Jika sudah begitu, postingan yang diunggah saat sedang emosi bisa saja di-capture orang lain, dan berbalik menjadi masalah di lain waktu.

“Ada yang capture, nanti ada yang simpan meski unggahan itu hanya diposting beberapa menit sebelum akhirnya dihapus. Itu bisa jadi ancaman berbalik pada diri sendiri,” tambahnya.

Kedua, hindari oversharing atau membagikan hal-hal yang terlalu pribadi. Ody sendiri menyoroti banyak kejadian oversharing, khususnya yang terjadi di media sosial TikTok.

“Banyak banget kejadian misal tantangan review saldo dan lupa sensor kartu ATM itu bisa sangat berbahaya. Di dunia digital itu banyak yang namanya hacker atau orang-prang yang benar-benar kerjaannya meretas data pribadi.”

Ketiga, selalu ingat yang namanya ada rekam jejak digital, yang tidak bisa hilang begitu saja.

“Kita lihat banyak artis tobat dan ketika kita mencari sesuatu di media sosial, masih ada bahkan apapun yang kita cari masih ada.”

Keempat, dan yang tak kalah penting adalah selalu melakukan riset sebelum mengunggah sesuatu di media sosial. Saat terlalu keasyikan bermain media sosial, Ody khawatir dengan kebiasaan yang telalu santai dan kerap lupa jaga etika. 

“Misal keceplosan yang dapat menyinggung orang lain. Ketika terjadi, ini  mau gimana pun setiap apa pun yang kalian posting meski berguna, kalo sudag ada haters, akan tetap diserang.”

Untuk itu, lanjut Ody, penting melalukan riset sebelum mengunggah agar tidak tercipta haters di media sosial.

Selain Ody Waji, narasumber lain yang hadir dalam acara webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021, Kota Sorong, Papua Barat adalah podcaster Fajar Sidik, dokter spesialis anak dr. Riyanti Windesi dan Putri Langi.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *