Headlines

Kenali Forex dan Aset Kripto, Dua Jenis Investasi Populer di Era Digital

Biak Numfor -Forex dan aset kripto merupakan dua jenis investasi yang tengah ramai digandrungi masyarakat, terutama generasi muda. Dikatakan Forex Trader Andrew Paulo, forex adalah jenis investasi dengan cara membeli mata uang asing atau valuta asing (valas).
Berbicara dalam acara webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Biak Numfor, Papua, Selasa (14/9/2021), Andrew mengatakan bahwa dalam jenis investasi forex, seseorang akan mendapat keuntungan dari selisih nilai mata uang yang diperjual belikan.
“Ini sebenarnya sangat berisiko karena berubah prosesnya sangat cepat. Kita harus punya kemampuan analisa dan ketepatan waktu,” kata Andrew.
Selain forex, ada aset kripto atau crypto currency yang kini digemari anak muda, dan merupakan aset digital yang bekerja dengan kriptagrafi.
“Kripto ini barang baru yang lebih ke investasi uang digital. Tidak ada bentuk fisiknya,” katanya lagi.
Saat ini aset kripto tengah menjadi jenis investasi yang sangat digemari masyarakat. Namun Andrew mengingatkan, jenis investasi ini cukup berisiko dan baru-baru ini mendapat perhatian Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi atau Bappebti.
Meski keduanya memiliki keuntungan yang menjanjikan, namun Andrew juga menegaskan bahwa untung besar berarti memiliki risiko besar pula.
“Untung sangat tinggi, tapi high risk high return. Jadi perlu memiliki kemampuan analisis sebelum turun di investasi forex dan kripto,” kata Andrew lagi.
Pertanyaannya kini, apa jenis investasi yang bisa dilakukan oleh pemula?
Andrew Paulo secara khusus sangat menyarankan jenis investasi reksadana kepada pemula. Reksadana sendiri merupakan wadah atau pengelola dana dan atau modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen investasi yang tersedia di pasar modal dengan cara membeli unit penyerta reksadana.
Kata Andrew, kita bisa melakukan direct investment dan menggunakan tools investasi umum dalam reksadana yaitu mempercayakan dana kepada manager investasi.
“Percayakan kepada orang yang kita percaya ini orang-orang yang sudah ditraining melakukan pengelolaan saham dan dilatih untuk menjalankan tugas sebagai manager investasi. Jadi kalau belim ada background forex dan kripto, belajar dulu dan bisa mulai dengan reksadana.”
Namun, lanjutnya, bila memang ingin memulai apapun investasi jenis investasi, bisa mulai dengan menerapkan BMW yaitu belajar, modal dan waktu.
“B itu belajar apalagi investasi terus berkembang, bermutasi dan kita harus tahu jenis investasi yang ada agar kita punya wawasan yang kuat untuk modal investasi di era digital,”
“W untuk waktu, jadi prinsip investasi, kita tidak harus berkutat angka dan uang karena kita punya pekerjaan lain. Kita harus lihat waktu agar tahu dan atur waktu dengan baik, serta investasi yang aman,” pungkasnya.
Selain Andrew Paulo, hadir pula dalam acara webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Biak Numfor, Papua, Selasa (14/9/2021) yaitu Marketing Manager Digital App Josephine Brightnessa, Kepala Stasiun Transmisi Trans7 Jayapura Jhonatan Cheroal Manobi, dan Reza Aditya.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *