Mengenal Lebih Dalam Mesin Pencarian Informasi di Dunia Digital

0

Denpasar- Dewasa ini penggunaan internet mengalami pertumbuhan setiap tahunnya. Perkembangan teknologi memicu terjadinya kenaikan jumlah pengguna internet. Kini internet dapat memberikan kemudahan bagi hampir semua bentuk kegiatan.

Hal ini dikatakan oleh Kadek Oky Sanjaya, S.Pd, M.Kom, Kaprodi Sistem Informasi UNHI Denpasar, Relawan TIK Provinsi Bali saat menjadi narasumber pada Webinar Literasi Digital wilayah Kota Denpasar Bali, Jumat 20 Agustus 2021.

Dikatakannya bahwa dari data Traffic Share by Device Age and Gender, pengguna internet Indonesia 2020 bahwa mesin pencarian Google ada di posisi pertama, diikuti oleh detik.com, youtube.com, kompas.com dan tribunnews.com.

Mesin pencari informasi adalah situs yang memiliki kemampuan untuk mencari halaman situs web di internet berdasarkan basis data dengan bantuan kata kunci. “Google, Yahoo, Bing, Baidu dan Indeks adalah beberapa jenis mesin pencarian informasi yang populer di dunia,” jelasnya.

Berada di peringkat satu pencarian di Indonesia, ada sejumlah kelebihan Google yaitu memiliki waktu penyediaan informasi yang cepat, menyediakan informasi dari berbagai sumber sekaligus serta memiliki banyak fitur pendukung untuk optimalisasi pencarian informasi. Sedangkan Bing memiliki fasilitas instan answer.

Proses kerja mesin pencarian informasi sendiri memiliki tiga tahapan untuk menyajikan informasi yaitu dengan melakukan penelusuran. Pada tahap ini search engine menjelajahi triliunan halaman dan dokumen yang ada pada world wide web (www). Kemudian search engine akan mengindexing yaitu pengindeksan kata kunci yang kita ketikkan di sana itu dipilah kemudian selanjutnya barulah melakukan ranking atau melakukan peringkat.

Setelah mengetahui prosesnya pengetahuan selanjutnya adalah cara penggunaan mesin pencarian informasi. Cara pertama untuk menggunakan mesin pencari informasi yaitu kita dapat langsung mengunjungi laman mesin pencarinya.

“Situs ini dapat diakses melalui komputer maupun secara mobile di HP kita. Jika kita menggunakan Google ketikkan google.com versi default atau google.co.id versi bahasa Indonesia Maka akan muncul tampilan awal seperti ini saat kita biasa mengetikkannya,” ujarnya lagi.

Mesin pencarian informasi seperti Google juga memberikan saran beberapa kata kunci lain yang mendekati. Google membuat fitur ini dengan Google suggest atau autocomplete. Misalnya jika kita mengetikkan covid maka muncul beberapa saran kata kunci seperti covid 19.  Kita juga bisa memakai fitur voice bagi kita malas ngetik.

Kendati mesin pencarian ini terbilang canggih dan bisa dipercaya tapi ada sejumlah masalah misalnya kurang akurat hasil pencarian yang disajikan mesin pencarian informasi. Hasil pencarian tidak spesifik dan membutuhkan seleksi mandiri oleh penggunaan mesin pencarian informasi. Selain itu mesin pencarian menggunakan filter pembatasan jenis informasi.

Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan tersebut kita bisa mendapatkan filter pembatasan jenis informasi yang tersedia pada laman hasil penelusuran mesin pencari informasi. Dengan mengklik jenis informasi yang dibutuhkan maka hasil penelusuran akan muncul sesuai informasi yang kita pilih. Apakah kita mencari semua hasil penelusuran ataukah hanya mencari berita saja atau gambar video map atau peta atau lainnya belanja buku penerbangan keuangan.

Masalah ini juga bisa diatasi dengan menggunakan filter pembatasan informasi berdasarkan waktu. Selain menggunakan fitur pembatasan jenis informasi di atas kita juga dapat melakukan pembatasan pencarian informasi berdasarkan waktu.

Caranya mudah hanya dengan menggunakan tools atau alat maka akan muncul filter pembatasan informasi berdasarkan waktu. Apa kita membutuhkan informasi di seberang waktu atau hanya informasi dalam 1 jam terakhir 24 jam terakhir satu minggu terakhir atau rentang waktu tertentu.

Tambahan lagi kita juga mememanfaatkan layanan mesin pencarian informasi untuk tujuan akademik, dan menggunakan kata kunci secara efektif.

Selain Kadek Oky, juga hadir pembicara lain yaitu Rizky Rahmawati PAsaribu, SH, LL,M, Managing Partner Law Office Amali & Ass, Forita Djadi. Pemilik Deva Wedding & Evet, dan Marizka Juwita sebagai Key Opinion Leader.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *